Thursday, November 10, 2005

Berwirausaha dengan E-Commerce

Bayangkan jika anda mempunyai sebuah Toko yang buka 24 jam dan pembeli yang berdatangan dari daerah anda dan luar kota. Untuk memiliki sebuah Toko seperti itu tentu saja memerlukan biaya operasional yang besar seperti pegawai yang harus bekerja bergantian selama 24 jam dan belum lagi biaya listrik, dll.

Bayangkan jika anda dapat mempunyai Toko seperti itu dengan biaya operasional yang minim atau bahkan nol. Apakah mungkin? Mungkin saja dengan adanya dunia Internet. Karena Internet tidak pernah tidur seperti lampu merah di jalanan, semua lalu lintas data berjalan selama 24 jam. Membangun sebuah Toko di Internet dikenal dengan istilah E-Commerce atau di Indonesia dikenal dengan istilah Toko Online.

Mengapa jumlah Toko Online masih dalam hitungan jari? Hanya Bhinneka.com, GlodokShop.com yang kita pernah dengar. Apakah orang Indonesia masih terlalu Gaptek untuk berbelanja di Internet? Apakah terlalu banyak hacker yang berusaha men-carding Credit Card sehingga E-Commerce belum begitu dipercaya orang? Sebenarya itu merupakan tanggapan yang salah. Pertama, kalau anda ingin tahu pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 13 juta orang (sumber dari berbagai ISP), itu bukan jumlah yang sedikit. Kedua, banyak dari web designer di Indonesia dapat menghasilkan design design yang sangat menarik jika dibandingkan dengan web designer dari luar negeri seperti babastudio.com, RBKITSolutions.com, tulakom.com, menaravisi.net, dll. Jadi tidak bisa dibilang bangsa Indonesia masih Gaptek. Ketiga, sekarang transaksi pembayaran Online tidak lagi menggunakan Credit card tetapi melalui Transfer antar Bank. Sangat aman dan murah. Siapa yang bisa meng-hack sebuah mesin ATM dari Internet, tidak ada bukan. Dan biaya transfer tersebut? Nol besar. Bandingkan dengan Credit Card yang sering dibarengi dengan biaya plus 3% dari harga barang.

Jadi tunggu apa lagi? Jadilah raja Internet dengan mulai berwirausaha dengan memiliki Toko Online milik anda sendiri.

Web Developer untuk pembuatan Toko Online di tanah air.
1. www.sentralweb.com
2. www.rbkitsolutions.com
3. www.menaravisi.net

P.S. jangan percaya dengan Web designer yang menggunakan Web Template, karena template adalah hasil karya orang lain yang memang dijual untuk para web designer yang malas dan tidak kreatif. Sebuah website yang menggunakan template akan dianggap tidak bonafide karena biaya pembuatan yang murah.

Wednesday, November 09, 2005

Direct Selling : memotong rantai distribusi !

Ada sebuh berita menarik di koran lokal Jogja hari ini, 9 November 2005. Di sana diceritakan kisah unik dan menarik dari Kulonprogo. Seorang tukang batu yang kini mengisi hari kosongnya dengan menemukan ide unik, menjual lombok (cabai) dikemas dalam plastik, dijajakan kepada para pemudik yang kebetulan lewat, layaknya para pedagang asongan. Bukan minuman kemasan atau jajanan atau merdunya suara nyanyian jalanan yang ia tawarkan, tetapi sebungkus plastik berisi 1/2 kg lombok! :) Kreatif, pak Kadi!
Gagasannya sederhana, harga lombok di pasar Jakarta mencapai Rp 35 rb an per kg. Sementara di tingkat petani di Kulonprogo, harganya cuma Rp 7000 per kg. Dengan mengemasnya menjadi 1/2 kg per bungkus, pak Kadi berani menjual seharga cuma Rp 7000 per bungkus. Jauh jauh lebih murah daripada harga di Jakarta. Makanya dagangan pak Kadi laku keras dibeli ibu-ibu yang kebetulan mudik ke Jawa dan ingin kembali ke Jakarta. Dalam waktu 2 jam saja, pak Kadi mampu menjual 10 KG lombok!
Inilah yang dinamakan Direct Selling, menjual langsung ke pembeli. Dengan cara ini, rantai distribusi yang panjang bisa dipotong, seperti yang lazim terjadi misal untuk sekilo lombok/cabai bila hingga sampai di supermarket. (Tetapi memang ndak semua jenis barang sih, bisa dipasarkan dengan model begini)
Tetapi ide dari kisah pak Kadi, mungkin bisa kita jadikan wawasan unik dan sehat bagi pemikiran kita di dunia wirausaha. Ya nggak? :) Siapa tahu berikutnya muncul bu Inah penjual asongan bawang merah di Tegal, pak Hendro pedagang Apel segar di Malang, bang Asmat jual krupuk Palembang di Bekasi, dan lain-lainnya (hehehe).
Selamat bekerja pak Sukadi!

Monday, October 24, 2005

Only the Paranoid Survive!

Kutipan kata-kata Andrew S Grove di atas dapat kita jumpai di sebuah toko komputer, online di internet: Bhinneka.Com. Di sini penulis bukan ingin menyatakan setuju/ketidaksetujuan gagasan itu. Karena faktanya dalam kehidupan banyak juga yang tidak paranoid tetapi tetap survive. Tetapi sebagai kata-kata penyemangat, pendorong, pelecut untuk terus maju ... mungkin OK juga :)
Sebenarnya yang ingin penulis ungkapkan adalah, bagi rekan-rekan muda, calon wirausahawan, bussnisman ... "ayoooo semangat!" Sudah banyak kan buku dibaca, blog demi blog dilihat, pelajaran sekolah, materi kuliah, tugas2 akademik, dll dijalani. ayo berbagi ide dengan semuanya. Tuangkan isi ide-ide paranoid, cemerlang, brilian, norak, fresh, "agak gila", "unik", "murah meriah", "aneh" tentang wirausaha anda, di blog ini. Gunakan login user=planetkita, password=12345678.
Keluar dari rasa minder, malu, sungkan, risih untuk menulis! :)
Only the PARANOID survive! (Pemuda Anak muda RemajA yang berani Nulis Oke dI Dunia Wirausaha) hehehe :D Share Your Ideas, Coy!

Tuesday, October 18, 2005

Internet Marketer Pemula :)

Kamu suka sekali ngenet? browsing, chatting, email, ikut banyak milis?. Sekarang kan lagi trend tuh, profesi Internet Marketer, kayak yang sudah ngetop gadis dari Bandung si Ahira (bener gak namanya ya, hehehe, sorry kalau salah). Nah coba ide sederhana ini, sebagai penjual pemula via internet. Caranya : cari tahu teman, tetangga, kenalan, atau via koran lokal juga boleh, mereka yang mau jual mobil, atau motor, atau rumah, atau home theater, stereo set, dll, dll. Nah, kontak ke mereka, tawarkan kalau Anda mau membantu memasarkan intensif via internet dalam jangka waktu sekian lama (misal 2 minggu, 1 bln, 3 bln, 6 bln, dsb - sesuaikan saja dengan objek yang dijual). Nah, janjian juga soal perhitungan komisi nya buat Anda dari si pemilik iklan bila nanti berhasil terjadi transaksi dalam kurun waktu tersebut. Model ini cuma sangat memerlukan rasa kepercayaan dan kebaikan diantara kedua belah pihak. Jangan sampai si pemilik kabur setelah berhasil terjadi transaksi, padahal Anda keluar biaya tidak sedikit untuk membantu promosi via internet.
Bila dirasa cukup prospek, siapkan data-data objek iklan yang mau dipasarkan cukup lengkap (spesifikasi, foto-foto, dll). Gunakan media promosi via internet seperti ini: via chatting, person to person, jgn promosi via Room/channel ... bisa "disturbing" byk orang, via email, person to person, via milis, via situs-situs iklan gratisan, via iklan SMS seperti di Astaga.Com atau Detik.Com -- keluar biaya untuk SMS nya :)
Bagus lagi Anda siapkan juga data visual/foto-foto nya, karena iklan dengan foto punya efek "mempengaruhi" publik lebih dibanding hanya sekedar iklan tekstual. Kalau tidak punya server hosting sendiri, coba upload gambar iklan di geocities, atau di Frindster, di album foto Yahoo - hahaha. Gratis!
Jadi anda dapat melakukan internet marketing seperti ini (hanya contoh saja) : "Dijual mobil sedan Toyota Crown, tahun 2000, mesin dan bodi mulus, tangan pertama. Harga Rp 180 juta. Kontak : 021-33355566 (pemilik). Untuk lihat foto mobil, di http://www.geocities.com/siunyil/toyota2000.jpg". Lakukan secara intensif via internet dengan trik seperti sudah disebut di atas.
Tertarik? Do it now! :p

Thursday, September 29, 2005

Jasa kurir dalam kota

Kalau ide ini -sekira dianggap- agak "not to close" to the reality, sorry. Tapi namanya juga gagasan di kepala, ndak ada salahnya kan kalau tetap dituangkan :)
Misal kita jumpai kasus seperti ini: seseorang habis bepergian, membawa oleh-oleh dan ingin mengirim sebagian ke saudara/kerabat sekota, sementara kendaraan agak sulit, jadwal ngantor tetap harus dipatuhi. apa solusinya? kasus lain: seorang pelaku bisnis makanan kecil terbiasa menyuplai ke warung-warung/kios dekat maupun jauh. suatu ketika terkendala dengan masalah transportasi pengiriman. apa solusinya? seseorang ingin mengantar suatu barang, atau makanan, atau apalah, kepada orang lain yang masih sekota, tapi kalau diantar sendiri jalan kaki 2 jam (hahaha), kendaraan sendiri ndak punya, kendaraan tetangga sedang dipakai, yang ada cuman telepon dan HP. pakai taksi mahal, pangkalan ojek terlalu jauh, apa solusinya? seorang mahasiswa ingin meminjam modul/catatan/laporan/tugas rekan lain yang lokasinya lumayan berjauhan meski masih sekota, sementara dia sendiri dan si empunya modul/dll masih disibukkan urusan tugas kuliah lain, apa solusinya? How bout this idea: JASA KURIR DALAM KOTA :)
Kayaknya bagusnya usaha ini dilakukan secara network, beberapa rekan pemilik kendaraan motor untuk operasional, bergabung bersama (misal: 5 buah motor, 1 mobil pick up). Ada beberapa nomor kontak dengan customer yang disiapkan (telp, hp, email). Bila usaha makin besar, bisa menambah armada transportasi. Masalah pembagian keuntungan, dibicarakan di awal ketika membentuk kerjasama usaha, proporsional. Lakukan promosi secara efektif dan aktif. Cuma harus hati-hati juga, selektif dalam operasionalisasinya, agar tidak dimanfaatkan untuk kejahatan orang lain, misal mengantar minuman keras, taruhan judi, narkoba, dll.
Bagaimana? This idea is coming from kid's comic, the Transporter movies and private life experience. :)

Thursday, September 01, 2005

Membuat Situs Portal Informasi

Internet telah menjadi media paling massive, mampu menghubungkan jutaan orang di berbagai belahan dunia, menyediakan miliaran informasi dan pengetahuan, menjadi sarana bisnis yang sangat efektif. Salah satu yang bisa kita amati adalah keberadaan situs portal/direktori yang menyediakan berbagai informasi. Sekarang bagaimana kita mencoba mengambil "sedikit" peluang darinya? Coba kita perhatikan dalam sebuah kota (manapun, terutama kota besar) akan kita jumpai banyak sekali unit bisnis/usaha. Misal bengkel motor, penjual kue/penganan, counter butik-fashion, jasa design/bangun rumah, dll. Nah kita bisa manfaatkan itu dengan membuat sebuah website portal atau direktori yang menyajikan informasi dengan topik khusus. Misal seperti ini: http://www.info-rumah.com/ yang menyajikan informasi perumahan.
Kita bisa coba terapkan untuk informasi tentang apa yang sudah saya sebutkan sebelumnya, misal infobengkelmotor.com Coba mulai dengan sebuah kota, dengan menyajikan informasi yang lengkap jenis/tarif/lokasi/no kontak bengkel-bengkel yang ada di kota tsb. Berikutnya, keuntungan akan kita coba raih dengan menarik fee atau biaya pemasangan iklan (baik iklan gambar maupun teks) dari tempat usaha yang kita tawarkan untuk dimuat di website. Ini memang mirip seperti YellowPages di web, tapi dengan kelebihan menyajikan data lebih lengkap daripada sekedar alamat dan nomor telepon.
Hal ini bisa diterapkan untuk jenis berbagai usaha yang dilihat cukup banyak bertebaran di sebuah kota (coba dengan melakukan survey sambil jalan2 keliling kota). Lihat potensi apa yang bisa kita gali.
Selamat mencoba.

TIPS:
- Website buatlah agar cukup menarik pengunjung
- Promosikan website via iklan-iklan gratis di internet, agar makin dikenal banyak orang.
- Buat penawaran harga iklan yang dapat menarik minat pemasang

Saturday, August 20, 2005

Pusat Info Kost dan Kontrakan

Beberapa waktu lalu penulis tanpa sengaja menjumpai jenis usaha ini sewaktu jalan-jalan di kota Jogja. Idenya unik, (sepertinya) tidak membutuhkan modal besar, asal lokasi usaha cukup bagus, dekat dengan kampus yang memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak (biasanya didominasi oleh kampus-kampus berstatus negeri jaman dulu). Modal usaha "Info Kost dan Kontrakan" adalah tempat usaha (bisa menyewa tempat fotocopy) karena hanya butuh ruang kecil (sekitar 1x2 meter), buku catatan besar sebagai penyimpan data-data kost dan kontrakan, peta-peta, dan perlengkapan administrasi.
Operasionalnya cukup mudah: peminat info kost & kontrakan (biasanya dari kalangan mahasiswa baru, pasangan keluarga muda, atau yang sedang membutuhkan tempat tinggal)mendatangi ke tempat usaha, mereka dipersilahkan mencatat 10-15 data (valid) yang tersedia, kemudian dikenakan biaya administrasi Rp 15.000 (untuk info kost) dan Rp 20.000 (untuk info kontrakan). Bila data-data diantarkan ke lokasi peminat, dikenaan biaya tambahan sebesar Rp 25.000. Di sini pemilik usaha memberikan jaminan/garansi atas keabsahan (validnya) data kost/kontrakan yang diberikan, bila tidak, maka biaya administrasi yang telah diambil dari client dapat dikembalikan.
Lalu bagaimana cara mengoleksi data rumah kost dan kontrakan, sekaligus menjaring konsumen yang membutuhkan? Kekuatan utama ada pada media promosi (lewat koran lokal, radio, brosur cetak, poster, dsb yang mudah diakses oleh publik), dan lokasi usaha yang strategis. Biasanya pemilik kost/kontrakan akan senang bila mereka dapat menitipkan data rumah mereka yang sedang mencari calon penghuni, secara gratis.
Pemilik usaha sebaiknya senantiasa mengupdate/memperbaharui info data kost/kontrakan secara periodik, mengecek keabsahan data, data yang sudah laku/terjual, rumah yang sedang penuh/masih tersedia bagi penghuni baru, dsb, agar tetap dapat memuaskan pembeli informasi tersebut. Bagaimana .... cukup menarik kah? :)

Friday, August 12, 2005

Buat Nabila: Rental atau Warnet ?

Respon buat sahabat Nabila. Usaha apa yang hendak dimulai: rental komputer, warnet, atau rental dan warnet? Antara ketiga tipe usaha tersebut memungkinkan untuk dijalankan, karena ada beberapa persamaan yang mendasar seperti komponen utama dalam bisnis adalah adanya perangkat komputer dalam jumlah cukup banyak. Untuk kesempatan kali ini, kita coba dulu memberikan sedikit ulasan tentang usaha Rental Komputer dulu. Usaha ini lebih mudah dibanding warnet, modal tidak terlalu besar, dan operasional juga tidak rumit. Pertama yang harus dipikirkan adalah "target konsumen" yang hendak kita tuju: komunitas masyarakat umum, komunitas pelajar, kantor, dll. Ini berkaitan dengan pemilihan lokasi usaha kita yang harus strategis, mudah dijangkau konsumen.
Kita bisa mulai dengan 3 - 4 unit komputer, tipe second built-up juga masih bagus (misal dari merk Dell, IBM, Fujitsu atau HP). Untuk informasi harga PC/komputernya coba lihat-lihat situs berikut : www.queen-tech.com; www.fastncheap.com; www.xharco.com; www.kotakom.com (tapi kebanyakan harga berlaku untuk kota Jakarta atau Surabaya). Kebutuhan lain: kabel jaringan untuk network, hub 8 port, printer inkjet, kertas A4, disket blank, meja kursi, papan plang nama/neon box.
Dengan modal 8-10 juta kita bisa mulai membuka usaha rental komputer (dengan catatan tempat usaha adalah milik sendiri, bukan menyewa). Spesifikasi komputer yang digunakan : Pentium III, RAM 128, HD 6 s/d 10 GB, NIC, SC, monitor 15" digital, mouse, keyboard standard. Harga printer tinta : sekitar 400-500 ribu (kondisi baru),atau 250-350 ribu (kondisi second). Konfigurasi komputer disetting sebagai LAN (Local Area Network), ini akan memudahkan untuk manajemen, penambahan perangkat, atau proses printing.
Dari pengalaman, usaha jenis ini margin (keuntungan) terbesar diperoleh dari cetak/print dokumen, karena nilai nominal tarif untuk rental biasanya kecil (range sekitar Rp 1000 /jam). Untuk memperbesar margin, coba ditambah jenis layanan dengan pengetikan dokumen, jasa penerjemahan bahasa asing, jasa scan foto/dokumen (perangkat scanner sekitar 500-750 ribu). Itu dulu ulasannya, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
*Kalau perlu konsultasi untuk kebutuhan teknologi informasi (networking, perangkat keras, dll) bisa coba kontak nomor berikut : (0815 772 8025 - Jogja) atau (0819 3119 8080 - Semarang) atau (0813 20221428 - Jakarta).

Tuesday, August 09, 2005

Sekedar info (tambahan)

Kalau rekan-rekan sudah memiliki usaha/bisnis sendiri (apapun, yang halal), dan telah berjalan, tidak ada salahnya kalau mencoba mempromosikannya lewat situs-situs iklan di internet. Ada beberapa tempat iklan yang gratisan, tidak perlu membayar (meski yang jenis model dengan membayar pun juga ada) seperti : www.iklanbaris.com; www.iklanbaru.com; www.rumahiklan.com; www.iloveblue.com; www.gudeg.net; www.bekas.com. Berikan deskripsi detil usaha Anda dengan kata-kata yang menarik perhatian orang untuk menghubungi atau mengunjungi situs web usaha Anda (bila memang memilikinya).
Kalau usaha Anda melibatkan jasa pengiriman barang antar daerah/wilayah, coba lihat situs berikut untuk mempertimbangkan biaya jasa ekspedisinya http://www.tikijne.co.id.
Semoga bermanfaat. :)

Monday, August 08, 2005

Bisnis isi pulsa/voucher elektronik

Penulis menemukan situs usaha ini hari ini. Bisnis yang ditawarkan adalah pengisian pulsa elektronik/voucher untuk handphone. Silahkan kalau diantara rekan-rekan memang ada yang berminat, pelajari dulu sistemnya, prospeknya, keuntungannya, dan lain-lain. Kata si empunya situs, usaha ini bisa dimulai dengan modal yang kecil sekalipun. Alamat situs yang penulis maksud : http://www.esewarna.com

Wednesday, June 29, 2005

Berusaha tanpa modal (besar)

Problem yang sering terpikirkan dalam merintis suatu usaha (apapun) adalah modal. Benar, tetapi bukan berarti ini masalah utama satu-satunya. Karena ada juga orang punya modal tapi ndak tahu mau berbuat apa dengan modal itu. Di sini yang baik untuk digali dan dikembangkan adalah kreatifitas, ide, gagasan, wawasan. Bila modal menjadi kendala, maka alternatif pilihan lain adalah mengandalkan ketrampilan/pengetahuan/sarana-prasarana yang ada. Sekedar sebagai alternatif :
(1) kalau punya skill/ketrampilan di dunia per-komputer-an, buatlah kartu nama yang cukup apik (mungkin perlu dana sekitar 50-100 rb), tawarkan jasa pelatihan, instalasi, perbaikan, dll lewat kartu nama tersebut. Titipkan ke rental2 komputer, warnet, warung2 fotocopy, taruh di mushola, masjid, dsb.
(2) kalau di depan rumah ada sungai dengan air mengalir cukup deras, buatlah kolam/empang di bawah teras/di depan rumah. pada kolam, buat pintu air keluar masuk agar air sungai bisa mampir "me-refresh" air kolam setiap saat. taruh beberapa bibit ikan air tawar yg cepat berkembang: ikan mas, mujahir, nila, dsb.
(3) kalau ada kenalan/teman punya counter service computer atau HP minta ijin untuk magang tanpa harus bayar dulu. selama magang, serap ilmu/ketrampilan jasa perbaikan HP/komputer tsb, baru bila sudah bisa terjun praktek langsung menangani customer, mulai membayar cicilan biaya ganti selama "kursus non formal" di tempat tsb. :) metode ini tentu memerlukan saling kepercayaan dan kebaikan hati.
(4) terapkan cara no 3 di atas untuk tempat bengkel motor, service alat2 elektronik, service arloji, home industri kerajinan tangan, dll. sesuaikan saja kondisinya.
(5) kalau "prestasi" di sekolah dulu cukup OK, buat kartu nama (perlu modal 25-100 ribu), bikin usaha les privat untuk anak2 usia sekolah. bikin promosi via koran lokal juga bagus (biaya sekitar 40 - 80 ribu).
(6) kalau punya tanah kebun cukup luas/banyak, cari kantong2 plastik, untuk tempat pembibitan tanaman bunga atau buah-buahan. mulai belajar mengelola tanaman (pembibitan, pemeliharaan, pengembangan). berikutnya coba pasarkan ke kampung, kampung sebelah, dst. :)
(7) cari beberapa tempat rental VCD/DVD terdekat, bilang mau membantu memasarkan via delivery/diantar ke tempat pelanggan. modalnya: sepeda/sepeda motor. buat list lengkap (yang senantiasa diperbaharui) untuk koleksi VCD/DVD nya, sebar dan berikan copyan-nya kepada pelanggan, jangan lupa sisipkan nomor kontak yang mudah dihubungi (HP/telp/pager). keuntungan diambil dengan menambah selisih biaya asli dari rental bersangkutan.
(8) bikin masakan dengan resep spesial/unik yang belum banyak saingan, misal: Es Doger Bedugul, Es Teler 888, Kopi Nyes Jogja, Nanas Goreng Tugu Muda, Rujak Spesial Cihampelas, Nasi Kucing Stasiun Balapan, dll :p. coba mulai membuka kedai mini di depan rumah. modal belanja bahan, dibutuhkan sekitar 100 - 300 ribu untuk sehari. bikin spanduk promosi yang unik/kreatif, perlu biaya 75-150 ribu.
(9) Usaha (Cuci dan) Penyetrikaan Pakaian. modal kecil, cukup beberapa setrika elektrik dengan kondisi OK. bagus dicoba untuk kawasan perumahan, pemukiman padat, tempat kost/kontrakan karyawan. usulan untuk customer, pakaian (yg habis dijemur) diambil, hasil setrikaan diantar ke tempat customer. :p

Gimana .... tertarik? mau coba? silahkan saja :)

Wednesday, June 08, 2005

Menjual Komputer Rakitan

Usaha yang hendak penulis uraikan sebenarnya sederhana: merakit komputer, menawarkan lewat media iklan/promosi, akhirnya terjadi transaksi pembelian. Usaha jenis ini, kalau untuk kota-kota besar di Pulau Jawa, mungkin memiliki tingkat kompetisi/persaingan cukup tinggi, karena banyaknya pelaku usaha (individu maupun corporate) yang bermain. Tetapi kalau untuk luar pulau Jawa -barangkali- masih cukup berpotensi untuk diupayakan. Namun secara prinsip, tidak ada pembatasan mengenai lokasi/demografi usaha bila ingin memulai bisnis ini.
Hal pokok yang harus dimiliki adalah ketrampilan/skill merakit sebuah unit komputer. Berikutnya capital/modal untuk belanja komponen-komponen sebuah komputer, dan biaya promosi. Nilai tambah : akan menguntungkan bila kita memiliki relasi (kenal dekat) dengan vendor/toko-toko supplier komponen komputer, yang pada ujungnya bisa memperoleh barang/komponen dengan harga "miring". :)
Langkah untuk memulai usaha: miliki terlebih dulu ketrampilan/ilmu merakit komputer yang mencukupi, (bisa dengan cara ikut kursus singkat, atau belajar otodidak dari buku), selanjutnya siapkan modal untuk belanja komponen untuk 1-2 buah unit komputer baru (cari dengan terlebih dulu melakukan survey ke beberapa toko/vendor hingga diketahui toko mana yang berani menawarkan harga paling rendah untuk jenis barang yang sama. Misal untuk HardDisk, cari informasi mana toko yang berani memberi harga paling rendah, demikian pula untuk komponen lain seperti RAM, motherboard, CD-ROM, VGA card, mouse, keyboard, monitor, dll).
Image hosted by Photobucket.com
Bila telah telesai proses belanja komponen, mulailah merakitnya dengan hati-hati hingga menjadi sebuah komputer yang bisa difungsikan. Coba burning test/nyalakan komputer hingga bekerja dengan normal, selama 5-8 jam tanpa jeda. Bila semuanya telah siap, berikutnya siapkan anggaran untuk biaya promosi dengan memasang iklan via koran/radio lokal (menurut penulis, media iklan ini cukup efektif). Buatlah penawaran harga yang dapat "menarik" minat calon pembeli. Karena bisa saja calon pembeli ini berasal dari kalangan individu, perusahaan/instansi yang sedang butuh komputer atau bahkan toko-toko komputer yang biasa berjual-beli komputer. Who knows ? :)
Kiranya cukup itu dulu, semoga bisa sedikit memberi ide bagi rekan-rekan.

Monday, May 30, 2005

paket Snack pengganti sarapan pagi

Pernah mengamati berapa banyak pegawai kantoran yang harus berangkat kerja pagi-pagi? atau para guru tingkat sekolah dasar hingga menengah? atau para karyawan pabrik, industri, staff, prajurit, polisi, dan sebagainya? Berapa banyak diantara mereka yang menyempatkan diri menyantap sarapan pagi?
Padahal saat di pagi hari mereka butuh bekal energi untuk menunaikan tugas sehari-hari. Nah, peluang usaha kali ini berkaitan dengan makanan. Coba lakukan simple survey tentang : tempat/lokasi/daerah yang sering atau paling banyak dilalui orang-orang seperti yang disebut di atas. Usaha yang hendak kita trial kali ini adalah : membuat paket-paket snack dengan beberapa macam paket, yang disesuaikan dengan tipe calon pembeli. Per paket snack bisa diisi 3-4 macam kue basah/roti kering/jajan pasar; terdiri variasi rasa: manis-gurih/ manis-asin/ manis-manis; ditambah segelas minuman mineral (sebagai alternatif saja, karena bisa jadi di tempat kerja masing-masing telah disediakan minuman gratis juga). Paket dibungkus secara ringkas dan rapi agar mudah dimasukkan tas atau dibawa ke tempat kerja (pilihan bagus: dikemas dalam dus ukuran kecil). Buat paket snack dengan harga beragam, mulai termurah (misal Rp 2000, Rp 4000, Rp 6000; dsb). Buatlah image agar atmosfir usaha nampak clean-bersih-higienis-halal-sehat-praktis, baik untuk produk, media ataupun lokasi usaha. Jangan lupa sertakan pula no kontak kita (telp/HP/email) pada kemasan untuk memancing feedback dari pelanggan; tentang kesan mereka atas produk, komplain, dan sejenisnya. Buat kata-kata provokatif di tempat usaha, yang memancing pembeli mencoba produk "usaha" kita. Misal: "Belum sempat sarapan?, mampir dulu dong". "Paket hemat, pengganti yang tak sempat sarapan" (hehehe).
Tips : masakan bisa dibuat sendiri, membeli di tempat lain. Bisa juga mencoba mengambil berbagai resep kue/jajanan yang ada di arsip di internet, buanyak sekali tuh!
So, berani coba ?

Tuesday, May 24, 2005

Jual Poster/Printed Paper

Tahu nggak, banyak mahasiswi Indonesia ternyata penggemar berat manga Jepang lho?!! :p. Inuyasha, Yukari, etc. dan kawan-kawan nya! [hahaha, hayo ngaku saja]. Nah, ini peluang bisnisnya nih. Sekarang kan kalau gak salah sudah banyak bermunculan usaha digital printing (di Bandung banyak sekali usaha jenis ini), dimana kita bisa mencetak material full colour pada kertas ukuran hingga yang A0 sekalipun, dengan biaya cukup murah, dengan jumlah order minimum satu lembar. Ini menguntungkan, karena lebih murah dan hemat, dibanding kalau harus mencetak ke tempat percetakan reguler (yang harus memesan dengan minimum kuantiti tertentu). Nah, coba kita usaha membuat/mencetak poster untuk ditempel di kamar atau printed paper untuk sampul buku, sampul map, pembatas buku, dll. Tawarkan ke mahasiswi-mahasiswi tadi :p. Sedangkan untuk sumber-sumber gambar, banyak sekali bisa dijumpai di internet, coba cari yang free. Cari manga yang paling banyak diminati oleh konsumen, atau bisa juga terima manga tertentu sesuai order/pesanan mereka. {eh .. bener ndak sih , istilahnya tu MANGA ..... ?}. Pokoknya intinya: print manga, jual ke para penggemar berat mereka, dengan harga jual di bawah toko. Kayaknya bisa jadi alternatif bisnis sampingan nih :).
Sorry kalau terlalu simple, lagi minim ide ....... ide2 user yang lain mana nih :p

Saturday, May 07, 2005

Buka Taman Bacaan: sejak SMU pun bisa !

Tidak banyak di lingkungan kita, jiwa enterpreneurship (wirausaha) muncul di kalangan generasi muda, bahkan meski sudah menginjak bangku perkuliahan. Stereotip pandangan umum mungkin seperti ini: sekolah-kuliah-lulus-cari kerja di kantor atau perusahaan. Bahkan ada yang rela (yang sedang menganggur) dengan sabar mengirim puluhan hingga ratusan surat lamaran kerja ke berbagai pos lowongan kerja. OK, kita nggak akan permasalahkan hal tersebut lebih jauh. Silahkan bagi rekan-rekan tetap semangat, berdoa, berusaha, berharap hal terbaik yang diperoleh.

Berangkat dari renungan seperti itu, ada bagusnya dituangkan suatu ide-gagasan usaha, wirausaha atau bisnis yang bisa menjadi bahan masukan untuk kalangan muda, sejak usia SMU sekalipun, tanpa harus mengorbankan waktu dan menyita kegiatan utama mereka : belajar menuntut ilmu.
Ide wirausaha yang hendak penulis angkat adalah : "Taman Bacaan atau Persewaan Buku untuk Masyarakat". Usaha jenis ini, seingat penulis telah lama dijumpai dan muncul sejak usia kecil. Bacaan yang tersedia waktu itu kebanyakan adalah komik, majalah anak-anak, novel remaja, atau karya sastra. Nah, di masa sekarang, ternyata usaha jenis ini tetap eksis dan bisa kita jumpai bermunculan di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, dll).
OK, sekarang bagaimana bisnis ini bisa dijalankan oleh remaja SMU sekalipun? Dari mulai permodalan, administrasi, promosi, operasional dn manajemen, usaha ini bisa dijalankan oleh sekelompok orang/remaja kalangan usia tersebut. MODAL : coba 10 teman satu kelas berpatungan modal masing-masing sebesar Rp 500 ribu atau 1 juta. Modal terkumpul digunakan untuk : menyewa kios kecil, belanja furnitur sederhana (meja-kursi-karpet-rak buku), pebuatan plang nama usaha, dan (terutama) buat keperluan belanja buku-buku yang mau disewakan. Nah untuk operasional, tugas jaga kios sewa buku ini bisa dipakai aturan shift, bergiliran, semua member pemodal terlibat dalam menjalankan usaha ini. Asyik kan. Undang semua murid satu sekolahan sebagai target pelanggan pertama (hehehe). Lengkapi koleksi pustakanya dengan buku-buku bermutu, apalagi kalau bisa menambah khasanah pengetahuan yang sedang diperlukan. Sambil giliran jaga kios, bisa juga sambil mempelajari materi pelajaran sekolah, atau mengerjakan tugas-tugas studi, ditunjang dengan adanya bahan-bahan tambahan dari buku-buku yang disewakan. [penulis pernah alami sendiri, ada materi pelajaran yang begitu sulit dipahami di bangku SMU, tetapi ternyata menjadi lebih mudah begitu membaca salah satu text-book untuk tingkat kuliah].

Tips : buat dekorasi tempat usaha yang nyaman dan menarik. Bila sewa kios belum memungkinkan, coba gunakan ruang salah satu anggota pemodal (kamar tidak terpakai, ruang teras, atau semacamnya). Syukur-syukur punya ruang cukup besar untuk memfasilitasi kegiatan dialog, bedah buku, ajang diskusi, dan lain-lain.
Coba koleksi buku seperti ini : komik anak-anak, kumpulan pemecahan soal ujian sekolah, majalah (umum), jurnal, tentang komputer, teknologi, karya sastra, text-book, penunjang materi pelajaran sekolah, kumpulan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, dll.

Demikian sekelumit gagasan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha semenjak usia remaja, semoga ada manfaat :)

Friday, May 06, 2005

Perdagangan antar pulau

Hmmm .. ndak perlu mengerutkan dahi dulu kalau membaca judul di atas. Wirausaha jenis ini bisa jadi berskala besar bisa juga cukup medium. Kalau modal dimiliki tidak sebegitu besar, ya kita mulai dengan level usaha kelas kecil-menengah.
Berdasarkan pengalaman penulis, hasil bincang-bincang/diskusi dengan komunitas, rekan atau kenalan chating, di beberapa kawasan wilayah tertentu di Indonesia memiliki potensi market bagus untuk menggeluti usaha perdagangan. Misal berdagang pakaian/tekstil ke Papua atau Ambon, dengan mengambil supply barang dari Bandung/Jakarta/Jogja. Atau kerajinan tangan dari Bali, dengan mencoba mengambil market ke Jakarta atau Bandung. Komputer Jakarta/Surabaya, dibawa ke market Sulawesi/Kalimantan. Demikian seterusnya. Sebuah stelan blazer di Mangga Dua - Jakarta bisa dapat Rp 150 - Rp 250 ribu, di Papua (dengar-dengar) bisa dijual seharga Rp 300 - Rp 400 ribu. Lumayan kan untungnya?

OK sekarang bagaimana mau memulainya. Cobalah cari rekan/kenalan/kerabat yang bisa dipercaya yang berdomisili di daerah lain (pulau/kota lain). Cari informasi mengenai harga-harga/potensi pasar tentang suatu komditas, atau komoditas yang langka supply tetapi punya prospek bagus, dsb. Bandingkan dengan kondisi lokal di daerah sendiri. Adakah "sesuatu" yang bisa kita ambil atau kita kirim ke rekan jauh tadi. Misal : prospek "baju daster Jogja" kalau ke Sulawesi gimana? atau "batik Pekalongan" di Banjarmasin, menarik ndak harganya ? dan lain-lain.

Soal komunikasi? Gunakan sarana SMS, email, chating, dll. Mencari rekan/partner usaha? Coba dari kerabat, mantan teman sekampus, teman chating yang credible, dst. Mau mulai bisnis sekarang juga? Ya ... coba saja ! :)

Thursday, May 05, 2005

Broker Property juga Manusia..!

Membaca kata broker,apa persepsi yang muncul dipikiran kita? Persepsi kita bisa berarti orang yang suka minta komisi, ada unsur percaloan, atau malah perspektif yang negatif seperti masalah menjandi panjang. Broker sendiri berarti pedagang perantara. Mungkin takala zaman belum seperti sekarang, seorang produsen yang menciptakan suatu produk disebabkan memiliki keterbatasaan waktu dan tenaga untuk menjual dan memasarkan produknya, kemudian menggunakan jasa broker dengan imbalam komisi bagi yang mampu membawa pembeli.


Broker bertindak sebagai pedagang perantara, berfungsi mempertemukan penjual dan pembeli sehingga mempercepat dan membantu kelancaran proses negoisiasi. Hasil akhir adalah memperoleh komisi dari jasa layanan mereka. Broker menjual informasi tentang apa yang dibutuhkan pembeli, dan mencari pemasok-pemasok mana yang menyediakan barang kebutuhan tersebut.


Dunia per-broker-an tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam hal percintaan terkadang muncul juga broker yang kita kenal dengan istilah mak comblang. Tugasnya sebagai katalisator, dalam ilmu kimia, katalisator diperlukan bila ingin melarutkan dua zat yang sulit menyatu tapi dengan adanya katalisator maka zat tersebut akhirnya dapat menyatu.


Mak comblang juga ini berfungsi sama seperti itu. Dialah yang aktif berperan untuk bagaimana dua orang yang sedang jatuh cinta ini agar dapat bersatu. Dan bila jadian etika-nya sih ada komisi, biasanya bentuk traktir makan sebagai rasa syukur.


Dibidang property, seorang broker memiliki peran untuk menegosiasikan penjualan property antara penjual dan pembeli dengan imbalan komisi tertentu. Sebagai broker professional mereka harus bertindak bagi kepentingan penjual dan pembeli dan buka untuk dirinya sendiri, selain itu juga harus bisa menjadi problem solver, mencari solusi bila ada ketidak sesuaian antara penjual dan pembeli dengan pendekatan win-win solution.

Semenjak saya “terdampar” di ERA, agen broker property banyak hal yang mengubah pandangan saya tentang broker. Sepertinya tugasnya mudah, cukup menghubungkan antara pemilik property dan calon buyer, tapi ternyata tidaklah demikian. Dalam dunia ini justru dikenal “pulungan” (bahasa Jawa), atau jodoh-jodohan . Bila sesama marketing associate tidak jadi closing (transaksi), antara pembeli dan penjual tidak terjadi kecocokan dan tidak terjadi transaksi, kata-kata yang sering muncul pun adalah…”yah sudalah mungkin belum jodoh!” Lemas lagi…..!


Kali ini saya menulis bagaimana proses bisnis menjadi pebisnis broker. Tulisan ini masih kurang detail tapi saya mencoba garis besarnya saja. (Catatan: untuk istilah property itu dapat berarti rumah, tanah, bangunan komersial seperti rumah toko, ataupun gudang, bisa juga apartemen).


Usaha bisnis broker property sebenarnya tidak perlu banyak modal. Kecuali kita membeli waralaba atau franchise seperti ERA, Century 21, RayWhite, Coldwell Banker, dan lain sebagainya. Itu bisa kisaran 150 juta sampai 350 juta. Belum lagi kita harus menyiapkan budget untuk mencari ruang usaha sebagai kantor, 1 orang yang bertindak sebagai member broker atau managing director, 2 orang pegawai administrasi, 1 orang driver. Gaji mereka disesuaikan dengan UMR setempat, trus ada biaya overhead, seperti listrik, biaya telepon (line telepon minimal dua line). Kantor tidak perlu membayar marketing, karena mereka sifatnya menerima komisi saja.


Secara sederhana untuk usaha broker property bila TANPA system waralaba bisa dimulai dengan tim kecil saja. Modal utamanya tentu informasi, yakni mencari informasi property yang akan dijual atau mencarikan property bila kita mendapatkan seorang calon pembeli yang serius dan kemudian mengajaknya bertemu untuk deal harga.

Bagi hasil umum yang berlaku ada komisi berkisar 1 sampai 5%. Developer yakni yang membangun property biasanya berbentuk perumahan umumnya memberikan komisi antara 1-2% bagi broker tradisonal (BT) bila kita membawa buyer dan buyer tersebut membeli rumah developer itu.


BT adalah à orang yang menekuni profesi broker tanpa institusi tertentu seperti ERA,

Di ERA sendiri saya jelaskan untuk harga jual s/d 1 milyar komisinya 3%, 1 M s/d 3M komisi 2,5% diatas 3 Milyar komisi 2% sementara untuk komisi sewa (rumah, ruko atau tanah) sama rata dikenaikan 5%. Kalau kita sebagai marketing associate, itu pun ada bagi hasil sendiri dengan kantor ERA. Komisi 3% itu akan dibagi lagi dengan bagi hasil tertentu dengan sekian persen kantor ERA diwilayah jogja misalnya, kemudian royalty yang harus dibayar bagi pemegang waralaba, dan komisi antara marketing yang berhasil men-selling (menjual) dan me-listing rumah serta ada penghasilan dikenakan pajak.


Prospek mencari listing (maksudnya mencari pemilik yang sedang/ingin menjual atau menyewa property dan mempercayakan kita untuk memasarkannya), bisa kita dapatkan melalui kawan, kerabat, iklan baris disurat kabar, atau lagi jalan-jalan dan menemukan tanda didepan rumah pemilik. Semuanya itu bisa kita prospek agar bersedia diajak kerja sama dengan kita. Bila kita mendapatkan pembeli kita tawarkan mau tidak sang pemilik memberi komisi kepada kita, atau bekerja sama untuk deal harga, atau sistemnya jual harga dengan cara pemilik mententukan harga terserah kita mau menjual dengan harga berapa. Selisihnya itu menjadi milik kita.


Kegiatan untuk mencari pembeli bisa dilakukan dengan meng-iklan-kan property sang pemilik tadi, memang akhirnya kita harus mengeluarkan biaya. Dengan beriklan dari situ lah kita merespon calon pembeli yang betul-betul serius mau membeli rumah tersebut.


Nah bila ada respon iklan dari seorang yang bertanya tentang property yang kita iklan kan tadi, calon pembeli itu bisa kita approach dan follow-up agar mau mempercayai kita untuk berkeja sama mencari property sesuai kriteria mereka. Mungkin dengan bertemu langsung, dan berkenalan, sebagai seorang broker yang serius dan profesional tentu kita akan berusaha mencarikan tipe property sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut, dan bersama-sama meninjau lokasi.


Logikanya dengan mengiklankan property dari prospek listing tadi, kita mendapat respon dari yang membaca iklan kemudian bisa menyaringnya menjadi calon buyer, kemudian kita pun memiliki tugas baru lagi yakni mencari property yang diinginkan pembeli dengan cara melihat iklan di surat kabar, jaringan atau kawan sesama broker, atau dengan cara canvassing (kegiatan untuk mendapatkan prospek dengan berjalan-jalan disekitar lokasi tertentu).


Ada keahlian lagi yang diperlukan bagi seorang broker yakni kemampuan sosial atau human skill, interpersonal skill, komunikasi yang jelas dan baik, mampu membangun kepercayaan (trust) terhadap klien. Job broker ini berhubungan dengan orang-orang maka people skill sangat diperlukan, tidak ada salahnya memulai membaca buku tentang relationship dan personality. Selain itu memiliki kemampuan penjualan (selling skill) iyang harus terus menerus kita kembangkan. Kreatifitas kita dalam memasarkan dan menjual unit property suatu hal yang mutlak.


Satu hal lagi yakni sedikit punya pengetahuan dibidang legal dan hukum, yaitu membuat suatu perjanjian kerja sama, agar aman setiap perjanjian kerja sama sebaiknya dilakukan secara tertulis untuk menghindari pemilik yang tidak mau membayar komisi. Kita pun harus familiar dengan surat-surat seperti akta tanah, sertifikat tanah, jangan sampai misalnya kita menemukan masalah menjual tanah yang sedang bersengketa, adanya teman dibidang tersebut membantu kita dalam mencari solusi-solusi. Misalnya pada notaris, pejabat pembuat akta tanah ataupun didepatemen pertanahan.


Pengetahuan tentang arah perkembangan suatu daerah yang lazim disebut perencanaan tata kota harus dimengerti. Daerah mana yang akan berkembang sebagai daerah bisnis, dimana daerah yang prioritas pemukiman, daerah mana yang akan berkembang misalnya saja akan dibangun suatu pusat pendidikan haruslah kita ketahui. Naik turunnya nilai property sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disebutkan tadi.


Bila tertarik untuk berkecimpung dibidang bisnis broker property ada baiknya bergabung dahulu disalah satu agen property yang sudah maju dalam system untuk belajar lika-liku bisnis ini. Sehingga kita dapat menghindari jebakan-jebakan yang mungkin bisa merugikan diri kita.


Bisnis perantara property harus sabar, terkadang menghadapi calon pembeli, mereka biasanya tanya macam-macam. Protes sana sini kondisi tumah tersebut. Mengoceh tentang property yang dibutuhkan. Itupun sudah capek temanin keliling seharian liat beberapa listing (property) namun akhirnya bila di tanyakan tidak sesuia kriteria, tidak jadi beli, atau tidak minat sama sekali. Ditelpon kembali tidak diangkat-angkat, alias dicuekin.


Kalau kisahnya sudah begitu, terkadagh ingin teriakkan, Broker Juga manusia..!! Punya rasa punya hati.... :P (jadi menyayi lagunya SERIOUS)





Selamat berbisnis broker property.

bye:

Andi Nur Baumassepe

Mei 05. Jogja. Jakal

http://massepe.blogspot.com/

Wednesday, May 04, 2005

Berita dari kampus

UGM PATENKAN 5 PENELITIAN KEWIRAUSAHAAN

Usaha untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship mahasiswa, telah diselenggarakan program penelitian di kalangan mahasiswa, dengan cara pemberian inisiasi dana penelitian yang meliputi 2 jenis kegiatan, yaitu: (i) Program I: Penelitian yang Mempunyai Prospek Kewirausahaan. Penelitian ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa UGM yang akan melakukan penelitian dan hasil penelitian yang akan dicapai mempunyai prospek kewirausahaan; (ii) Program II: Aplikasi Hasil Penelitian Terapan Dalam Kewirausahaan Mahasiswa.

Berita selengkapnya bisa dibuka di:
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=16

Thursday, April 28, 2005

Buka toko virtual di Web

Pernah dengar kisah anak SMU yang sukses berjualan CD software di internet? Hingga sekarang, --sejauh yang penulis ketahui-- usaha yang ia rintis tersebut tetap eksis. Ide ini sudah lama juga ada di dalam benak pikiran penulis, cuma terkendala banyak faktor, yang hingga kini akhirnya belum terealisir juga. Idenya begini : kita punya kemampuan/skill membuat web, atau punya teman/kenalan yang memiliki skill tersebut. Di sisi lain, di sekitar kita bertebaran banyak usaha jualan yang belum "tersentuh" oleh dukungan internet dalam melakukan pemasaran, kecuali mengandalkan daya serap lokal atau pelanggan setia selama ini. Misal : pembuat makanan khas suatu daerah (abon, bika, lunpia, keripik, gudeg, jenang, dodol, gethuk, dsb), atau pembuat merchandise, atau cendera mata, atau pelukis naturalis (pemandangan alam, abstrak, dsb), pakaian tradisonal (batik, tenun, dsb). Nah, peluang yang bisa kita gali dari sini adalah mempertemukan produk-produk "home industry" tadi dengan calon-calon buyer/atau distributor dari lokasi yang sangat jauh, dengan memanfaatkan internet sebagai tulang punggung promosi.
Posisi kita dalam hal ini sebagai perantara, dengan cara membangun sebuah website untuk toko maya (virtual store) yang menjual produk-produk tersebut. Adapun masalah keuntungan bisa diatur sedemikian rupa agar menyenangkan kedua belah pihak. Misal contoh sederhana : harga sebuah lukisan dari penjual dibandrol Rp 200,000. Di internet kita bisa pasang harga Rp 350,000 (sudah termasuk biaya pengemasan dan pengiriman). Dari selisih itulah kita berharap bisa mendapatkan untung.

Tips : pelajari contoh mekanisme sistem jual-beli bila melibatkan pembeli yang berlokasi sangat jauh. Perhitungkan secara matang semua komponen biaya untuk delivery produk ke buyer di tempat jauh, agar jangan sampai malah merugi, karena salah kalkulasi. Coba mulai mendekati calon buyer/distributor dari kalangan terdekat (family, kerabat, teman alumni, dsb). Bangun image "kepercayaan" dengan hati-hati, karena bisnis semacam ini menyaratkan kepercayaan sangat baik, baik dengan rekanan produsen maupun para pembeli, di tengah maraknya isu "penipuan" via internet yang sering kita dengar.

Ini saja dulu, sekedar mencoba mengakses ide lama yang terpendam dalam benak :)