Monday, May 04, 2009

Life Skill 4 the Child

Judulnya agak gaul dikit, hehehe. Ya, intinya pengetahuan / ketrampilan / keahlian kehidupan bagi si kecil atau anak-anak. Ya, adalah hal menarik bila kita mulai memikirkan untuk memberikan keahlian, pengetahuan, skill, ketrampilan sejak dini kepada anak-anak, untuk bekal mengarungi kehidupan (yang keras, sulit, kompetitif) di kelak kemudian hari.

Dalam artikel ini, ada dua aspek yang ingin penulis sampaikan. Pertama dari sisi aspek pendidikan buat si anak sendiri. Jadi ini semacam stimulan atau dorongan buat orangtua, agar mulai melakukan pendekatan, memikirkan sejak dini kepada anak-anak mereka, dalam hal pemberian bekal ketrampilan kehidupan (life skill). Bisa ketrampilan apa saja. Aspek kedua, dari sisi peluang bisnis bagi host/penyedia pembekalan training atau pelatihan ketrampilan-ketrampilan tersebut.

Contoh, beberapa waktu lalu penulis menyaksikan tayangan di sebuah TV, acara ringan dimana anak-anak pelajar usia SD/SMP belajar membuat keramik di sebuah workshop milik pengrajin. Mereka diberi bahan praktek langsung, berupa tanah liat/lempung untuk dijadikan bentuk keramik sesuka mereka (boneka, mug, gitar, dll) dengan dipandu dan dibimbing langsung "sang guru", yakni tuan rumah selaku pengrajin langsung yang telah berpengalaman. Ternyata, karena sepinya order produk keramik akibat krisis ekonomi global, fenomena ini menjadi alternatif tersendiri buat si pengrajin sendiri. Aktifitas dia tidak sepi/kosong total, disamping bisa share (berbagi) ilmu dan ketrampilan, tentunya juga bisa mendapat aspek bisnis dari kerjasama edukasi outdoor macam begini.

Dari berita lain, penulis juga jumpai hal serupa dengan kegiatan edukasi pembuatan, pembungkusan bakpia (makanan oleh-oleh Jogja) yang melibatkan anak-anak pelajar. Bahkan di media cetak sebuah rumah makan/resto membuka iklan adanya program serupa, Koki for Kids, pengenalan-pembekalan keahlian masak-memasak kepada anak-anak.



Ringkasnya : anak-anak senang dengan edukasi model learning by doing seperti ini, mengasyikkan dan tidak menjenuhkan, ada aspek rekreatif edukatif. Orang tua juga terbantu dengan kegiatan ini, tidak repot harus mengajari sendiri. Pengrajin/pemilik usaha juga mendapat income dari program kerjasama edukasi semacam ini.

Jadi kalau Anda pelaku usaha langsung (bermacam usaha), berminat mengadakan program edukasi life skill bagi anak-anak, kenapa tidak mencoba bekerjasama dengan SD/SMP/SMU atau lembaga pendidikan setingkat di sekitar Anda untuk menjajagi peluang bisnis alternatif. Workshop : bertani (menanam padi), beternak bebek, mengelola kolam ikan, merakit komputer, merakit sepeda mini, produksi onde-onde, bikin alat dapur mainan, membuat layang-layang, teknik dasar fotografi, dll, dll, untuk anak-anak? Bisa dicoba tuh .. hehehe. Selamat mencoba :)