Thursday, June 15, 2006

Mencari Ide wirausaha modal kecil (part One)

Halo rekan-rekan, semoga tetap dalam semangat, tidak putus asa.
Di masa-masa agak kritis seperti sekarang begini memang kudu pintar-pintar cari peluang, potensi, atau membaca situasi. Banyak sarjana nganggur. Sudah keluar banyak biaya untuk kuliah dan sekolah, tetap nganggur. Mencari pekerjaan/peluang kerja juga susah, mau usaha modal tidak punya, atau punya modal jumlahnya kecil, ketrampilan juga minim. Ehm ehm ... tapi punya waktu luang buaanyak kan. Nah dikemanain tuh waktu ?! :) Kalau buat main-main gak karuan yaaa .. gak bakal ada pemasukan, gak ada penghasilan, ga ada pendapatan.
Nah, coba sekarang kita refreshing dikit "our potential brain" untuk mencari gagasan-gagasan atau ide segar menciptakan wirausaha. Untuk menggeluti wirausaha, secara teoritis sih memang ada beberapa hal yang kudu kita pikirkan seperti : objek usaha yang ingin diterjuni, potensi pasar, kebutuhan modal, ketrampilan atau operasional usaha, promosi ke publik, menjaga customer dll. Kalau modal kecil sekarang usaha apa yang bisa digeluti? Di artikel-artikel sebelumnya (posting lama) mungkin sudah pernah diuraikan kiat-kiat alternatif mengatasi kendala modal minim. Sekarang, kategorisasi modal minim itu berapa : 100-500 ribu, atau 1-5 juta, atau 1-15 juta. Bagi orang sekelas Probosutejo, modal usaha 100 juta mungkin masih terkategori usaha kecil2 an :)
Menurut saya yang mungkin kita perhatikan/gali jawaban : potensi skill kita apa? potensi pasar/market di sekitar lingkungan kita apa? Bagaimana tingkat persaingan/kompetisi usaha yang hendak kita geluti, banyak kompetitor? Untuk membidik objek usaha, survey yang agak representatif musti kita coba berani lakukan. Misal, sekitar kita banyak anak sekolah, mungkin usaha les privat bagus, rental komputer lumayan dibutuhkan, pelatihan komputer juga layak. Kalau banyak warung/toko, usaha snack/makanan/kue juga layak. Coba beli buku2 resep makanan/jajan, pelajari dan berlatih sampai menemukan 1 produk spesial yang bakal jadi "HOT" di lingkungan kita. Tukang service TV/Radio juga masih dibutuhkan. Jual voucher HP di kampung, kampus, pasar, pinggir jalan, perempatan, mungkin juga OK. Tuh kan banyak ide :) Coba kaji dulu, kira-kira produk apa yang dibutuhkan sekitar kita? barang/service? Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Salam!

Thursday, June 01, 2006

Renewal Offer : Training-Magang Usaha Refill Printer

Setelah adanya re-thinking dan kaji ulang, paket waralaba yang sebelumnya ditawarkan, diganti dengan Paket Training & Magang Usaha Refill Printer. Kebijakan diambil dengan pertimbangan : dapat mereduksi cost, make more simple and easy in management for us, memberi freedom bagi rekan-rekan dengan tiadanya ikatan franchising, etc. Penawaran ditujukan terutama buat rekan-rekan yang berminat atau tertarik ingin membuka usaha refill printer, di seluruh Indonesia. Paket ini akan membekali peserta dengan skill dan knowledge seputar refill printer. Selesai training & magang, peserta dapat membuka usaha sendiri refill printer di tempat masing-masing atau kota manapun, tanpa ikatan perjanjian waralaba, dengan menggunakan brand business (nama usaha) masing-masing.
Adapun biaya Paket Training & Magang adalah RP 9.500.000,-.
Fasilitas : Training & magang selama 2 bulan, dibekali teori dan praktek tentang teknik refill printer inkjet maupun toner (laser) dari berbagai macam jenis printer dominan (EPSON, Canon, HP), teknik modifikasi sistem infus (cotinuous ink system), dan service printer basic; + akomodasi dan makan siang selama training. Selama magang peserta juga dilibatkan dalam melakukan pelayanan ke customer, dan peserta mendapat honor Rp 300.000,- per bulan.
Biaya tersebut tidak termasuk peralatan dan bahan-bahan (starter kit) untuk memulai usaha di tempat baru. Peserta diberi kebebasan untuk mendapatkan peralatan starter kit dari sumber manapun, termasuk bisa juga membeli dari kami.
Demikian penawaran ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Bagi yang berminat silahkan kontak ke : 0819 3119 8080
(Mohon sebelumnya dibaca terlebih dahulu artikel-artikel kami tentang usaha refill printer ini, agar kontak/komunikasi yang dilakukan dapat efektif, tidak mengulang-ulang informasi yang sudah disampaikan). Terima kasih, & wasssalam :)

Sunday, April 30, 2006

Buka Kursus Stir Mobil :)

Buat rekan-rekan muda (SMU, mahasiswa juga boleh). Secara faktual, kita menghadapi kondisi kehidupan yang agak sulit; biaya pendidikan, biaya kehidupan secara umum makin membebani kita dan keluarga. Bagi mereka yang berposisi "eselon"; "pejabat tinggi"; "pejabat agung"; pengusaha sukses, mungkin ndak begitu khawatir menghadapinya, uang belanja bulanan mereka lebih dari cukup!
Sekarang bagaimana dengan kita, keluarga biasa-biasa atau sederhana. Membuang waktu dengan kongkow-kongkow, main-main kesana kemari, juga ndak membantu menyelesaikan perekonomian keluarga.
Di lain sisi, sekarang ini tidak sedikit anak usia muda sudah pandai atau ingin bisa menyetir sendiri kendaraan roda empat, bahkan anak usia SMP sekalipun. Sementara, pemilik dan jumlah kendaraan roda empat terus kian bertambah. Nah, coba peluang ini kita gali. Pelajari dulu sebuah lembaga/pelatihan yang sudah ada di sekitarmu, yang memberikan kursus stir mobil, termasuk masalah administrasi, operasional dan manajemen usahanya. Sekarang coba kontak peluang mereka yang memiliki kendaraan untuk diajak kerjasama (misal tetangga, temen sekelas, se-sekolah, se-ganK, dll). Bikin proposal pengajuan pembuatan usaha stir mobil.
Untuk segmen pasar, sebagai langkah awal: coba promosikan usaha tersebut ke temen-temen sekelas sendiri, guru-guru satu sekolah, siswa sekolah SMU-SMP-kampus lain (misal, beri tarif khusus untuk pelajar&guru). Ajak juga reken-rekan sekelas/sekolah/se-gank untuk menjadi instrukturnya. Bagaimana? Hitung-hitung sambil belajar menjadi wirausahawa muda nih! :) Kalaupun usaha gagal, kayaknya cost kerugian ndak begitu besar. Asal berhati-hati saja menjaga amanah mobil punya orang itu. Semoga ide ringkas ini ada sedikit berguna!
Note : segmen khusus pelajar adalah kue market yang besar menggiurkan, coba saja hitung jumlah sekolah SMP, SMU, kampus di sekolahmu (terutama di kota-kota pulau Jawa ya). Apalagi bila kita pandai mengemas promosi&marketing usahanya!
Misal aja nih : Stir Mobil Planet Kita! Buat pelajar&guru dapat tarif khusus! Administrasi mudah, cepat, ringan, Instrukturnya ... cool! Dikelola oleh anak-anak pelajar! Ayo, belajar nyetir ... coy! Jangan malu kontak kami (0888 888 888) hehehe (just intermezzo)
Salam !

Friday, April 28, 2006

Who wants to join: selling the Language's Laboratory Tools ?

Dear Friends. Today i get a new relation. Ciee .. pakai bahasa Indonesia saja yah, byar mudah dan enak serta gampang nulisnya. Begini ceritanya, jalan-jalan dan bincang-bincang hari ini, penulis dapat kenalan baru. Dia ahli elektronik, tukang service perangkat TV serta monitor, dan barang elektronik lain. Selama ini kadang dia juga sering menemani rekan lain dalam profesi yang masih serumpun, menangani client job's order. Nah berbekal dari situ dia juga mendapat ide, gagasan, ilmu dan wawasan tambahan. Salah satu yang sedang dalam proses pengerjaan (sekaligus pemasaran) adalah pembuatan perangkat untuk keperluan lab bahasa (Inggris, umumnya). Sebelumnya dia sendiri sudah berhasil mendapat 2 order, untuk produk yang sama, dan telah dilakukan instalasi di 2 sekolah. Meski alat sederhana ini, tapi punya fasilitas yang tak kalah dengan yang produk serupa yang agak kelihatan "canggih" (dengan sistem digital). Lab ini umumnya di-design untuk 40 siswa dalam sebuah alat tapi masih bisa dimodifikasi untuk jumlah kurang dari itu. Dia berani memberi garansi instalasi selama 6 bulan atas produk dia. Harga jual alat ini relatif murah. Operasional alatnya sangat mudah, tidak serumit yang digital product. Malah dari pengalaman dia, produk yang menggunakan digital style (produk punya rekan-rekannya) kadang sering terkendala system trouble. Sistem marketing yang ditempuh, masih offline.
Nah, pada kesempatan ini penulis ingin menawarkan bagi rekan-rekan yang punya kesempatan mengajukan proposal ke bekas sekolahnya, atau sekolah punya orang lain, lembaga kursus bahasa, dll berupa : perancangan dan instalasi Laboratorium Bahasa. Rekan tadi sudah memberi lampu hijau bagi penulis untuk trial marketing produk dia via cyberspace. Ya nanti silahkan bagi rekan yang lain tinggal memberi cost tambahan untuk perangkat meja plus partisi/DVD player/TV set/software keperluan lab-nya. Soalnya, produk yang didesign rekan penulis adalah untuk electronic panel untuk guru/instruktur dan siswa, bisa talk to all, talk to personal, intercom (seperti lazimnya produk lab bahasa). Gimana, ada yang mau join/berminat memakai/sedang membutukan alat itu/menjual proposal bersama instalasi lab bahasa?
Contact my mobile number : 0819 3119 8080 (SMS is acceptable).
Instalasi untuk luar kota/pulau, insya Allah .. NO PROBLEM!
Thank so much, terima kasih banyak atas perhatiannya ... keep spirit in inovation :)

Saturday, April 22, 2006

Penjelasan Tambahan tentan Usaha Refill

Terima kasih atas banyaknya respon via email maupun SMS yang dikirim terkait peluang waralaba usaha Refill Tinta-Toner. Berikut sekedar sebagai info tambahan, dan sedikit ralat/koreksi atas artikel.
1) Dokumen prospektus usaha sedang proses re-editing oleh Ownernya, jadi sabar aja bagi yang ingin mendapatkannya. Diusahakan secepatnya bisa rampung.
2) Biaya franchise, sudah termasuk akomodasi/kost dan makan siang selama proses training/magang. Biaya di luar transport dan selain makan siang.
3) Repeat order bahan/tinta, bila bahan-bahan dari starter kit yang diberikan sudah habis, tetap mendapat support dari usaha induk di Semarang.
4) Ada fee royalti selama proses franchising yang diminta oleh owner induk di Semarang (besarnya prosentase dan lama perjanjian, menunggu editing final dari dokumen prospektus usaha)
5) Peserta yang sekarang sedang dalam proses magang, adalah dipersiapkan (insya Allah) untuk kota Jepara dan Pekalongan.
6) Ralat info tentang pendapatan kotor, yang penulis maksud adalah pendapatan maksimum dalam sehari, bukan pendapatan rata-rata per hari. Jadi maksudnya, dalam sehari kadang bisa mencapai Rp 5 juta (usaha tempat ownernya berguru ilmu di Bandung), sedangkan pendapatan kotor usaha ownernya sendiri di Semarang, kadang dalam sehari bisa mencapai RP 1 juta lebih.

Demikian info tambahan, mohon dimaklumi dan maaf bila ada kesalahan.

Untuk urusan kontak/komunikasi silahkan ke no hp saya: 0819 3119 8080 (kalau via email, saya tidak setiap hari selalu online : simpl3nick@yahoo.com)

Terima kasih, salam wirausaha. Semoga tetap semangat, sabar menunggu keberhasilan! :)

Saturday, April 15, 2006

Ternak ikan lele yuk! :)

Usaha yang penulis ceritakan berikut boleh kalau mau dijadikan sambilan nambah penghasilan; atau mau dijadikan sebagai sekedar hobbies juga boleh. Kali ini tidak ada hubungan dengan teknologi canggih sedikitpun. Modal yang dibutuhkan juga kecil koq, 300-500 ribu an perak. Tapi syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, yaaa minimal 3 x 6 meter. Ini berdasarkan pengalaman pribadi (tinggal nunggu panen, nih) Ayo, coba ukur tanah samping/belakang rumahmu. :)

Usaha yang akan kita coba geluti adalah beternak ikan lele. Ikan ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat (coba saja lihat warung-warung pecel lele Surabaya tuh, ramai terus kan). Nah modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal koq. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah "JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH" (hehehe). .... Bagaimana, asyiik kan?
Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .... ).
Jangan lupa, perdalam ilmu memelihara ikan dengan menggali ilmu dari buku-buku di toko buku. Kisah di atas berdasarkan pengalaman sendiri .... (doakan panen nya berhasil ya)
Selamat mencoba! (kalau stress, coba ambil pakan ikan, malam-malam menjelang maghrib, taburkan ke atas kolam, lihat betapa asyiknya melihat ikan-ikan berlomba memangsa makanan) ..... :)

Monday, April 03, 2006

Video Shooting-Editing-Transfer VCD

Di sekitar/lingkungan kita secara rutin berlangsung berbagai macam acara atau seremonial, semisal acara pernikahan, sunatan, pengajian, kelulusan, sholat 'Id berjamaah, kerja bakti, dll. Bai sebagian orang, mereka ingin memiliki kenangan yang bisa dijadikan media sebagai pengingat momen-momen tersebut, seperti cindera mata, foto, dan film dokumenter/video. Di sinilah peluang kita menggali potensi bisnis dari apa yang penulis maksud di atas. Yakni usaha jasa video shooting, edit video, transfer video ke VCD atau DVD. Sebagai informasi saja, jasa seperti itu di kota Jogja, tarif jasa video shooting berkisar antara Rp 150 - 250 ribu. Sedangkan Transfer ke VCD Rp 25-50 ribu. Kalau transfer ke DVD lebih mahal lagi. Lumayan kan. Coba kalau dalam seminggu dapat 2 job order saja (hmmmmmm .... ) :)

Nah sekarang tinggal mikir bagaimana memulainya. Sebagai langkah awal, coba dulu kamu lakukan survey apakah usaha seperti itu sudah ada di kampung/desamu, di kecamatan, di kota? Seberapa banyak kompetitor, layakkah kita mulai dirikan?
Berikutnya, jika memang semangat pantang mundur (tak peduli dengan berapapun kompetitor) ya sudah dimulai saja. Pertama, beli buku-buku tentang Video Editing, Audio Editing, konversi video/audio dari format analog ke digital, dan emacamnya. Terus coba ambil kursus 1-3 bulan mendalami teknik shooting, teknik editing video dan seputar dunia itu. Tak lupa di rumah juga siapkan perangkat untuk mulai belajar praktik, seperangkat komputer yang bisa memfasilitasi kerja kita. Kalau modal tidak begitu besar, coba beli komputer kondisi second, sekitar 3.5 - 4.5 juta (sudah lengkap dengan fasilitas video edit/transfer seperti yang penulis maksud). Misal begini nih : CPU Pentium 3-866/RAM 128 MB x 3 keping / Hard Disk 40 GB / VGA 128 MB / CDRW / FDD / Sound Card / Monitor 15" / Printer / Aksesoris / CD Blank 100 keping (1 box); ditambah + Firewire + Snazzi (optional, komponen yg ini harga agak mahal: 600 rb - 1.5 juta). Terus, perlu juga punya Camcorder (untuk shooting nya), camera digital atau analog. Harga yang digital, dari yg murah meriah 1.5 juta-an juga ada. Kalau bisa pinjam dari teman, saudara, kerabat, lebih syukur lagi (hehehe, sambil nabung uang, nantinya biar bisa beli sendiri).
Coba praktek dari shooting sederhana, acara keluarga, acara kelas/sekolah, dst. Edit, transfer ke VCD kasihkan ke teman-teman/keluarga. Minta ongkos ganti CD nya aja :) Minta tanggapan/kritik dari mereka, biar bisa sebagai bahan peningkatan kualitas skill (ketrampilan) kita, biar makin profesional.
Bagaimana, berminat? Langsung saja mulai! PLANET KITA VIDEO SHOOTING :D

Friday, March 10, 2006

Refill Tinta-Toner Printer

Sorry teman-teman, absen lama nih menulis di blog ini. Ada kendala teknis (soal akses internet yang tidak semudah seperti dulu lagi), dan juga ada dapat musibah sakit agak berat nih. Mudah-mudahan tetap masih bisa ikut meramaikan :)

Ini cerita soal tawaran wirausaha, dapet oleh-oleh dari ngobrol dengan rekan baru yang membuat usaha Refill Tinta-Toner di kota Semarang. Ringkasnya modal dana yang dibutuhkan untuk usaha franchise ini sekitar Rp 15 juta. Rincian biaya : training sekaligus magang selama 3 bulan di tempat usaha dia, starter kit untuk mulai usaha (spanduk, plang nama, bahan tinta, perjanjian kerjasama waralaba). Biaya magang tersebut, di luar makan dan transportasi selama 3 bulan ya. Akomodasi (bagi peminat luar kota, kost selama 3 bulan dibantu dicarikan, biaya disubsidi penuh, alias FREE untuk kost).

Mungkin ide ini (agak ditujukan) bagi rekan-rekan yang memang siap punya modal lumayan ya. Oh ya, biaya tersebut tidak termasuk tempat usaha + printer/komputer (alias diusahakan sendiri oleh calon peminat yang akan membuka usaha baru ya).

Prospek usaha: Menurut cerita dia, usaha serupa seperti itu di Bandung saja (tempat dia berguru) sehari bisa meraup penghasilan kotor Rp 5 juta. Sedangkan di tempat baru dia buka sendiri, sekitar Rp 1 juta per hari (kotor). Hmmm, lumayan kan :)

Pertimbangan : ini sebenarnya sebuah pemikiran lain saja (jangan diketawain), dari info ngobrol sana-sini, untuk masuk kuliah S1 di PTN ternama Jogja, sumbangan bea masuk saja sekitar Rp 6 - 80 juta. Belum termasuk bea hidup, bea pendidikan, dll selama menyelesaikan pendidikan, untuk mendapatkan "sertifikat sarjana" (sorry, kalau memang terkesan agak ironi melihat kapitalisasi pendidikan di negeri ini, soalnya mengarah ke industrialisasi pendidikan sih). Makanya gagasan yang digulirkan di tulisan ini mungkin bisa jadi masukan, sebuah alternatif ide lain menyangkut problem karir/pekerjaan dengan jalur cepat (hehe). Siapa tahu Anda atau orang tua Anda, atau siapapun berminat menjadikan sebagai bahan pertimbangan. Rp 15 juta, luangkan waktu 3 bulan untuk menimba ilmu me-Refill printer, cari tempat usaha di lokasi strategis, promosi, RUN to business! Kalau hoki, setahun kayaknya dah bisa lebih dari sekedar balik modal (BEP). Gimana? :p

My opinion: kota-kota lain di Jateng (or else) kayaknya masih memiliki prospek bagus untuk running business seperti ini. Soalnya calon konsumen luas : instansi, swasta, pendidikan, individu/keluarga, dll. Usaha bisa diperluas dengan service/jual beli printer/cartridge, toner, tinta, dll, digital printing, dll. Menarik kan?
Coba aja dulu survey tentang peluangnya di kota Anda. Hitung berapa banyak SMP,SMU, kampus, kantor pemerintah, kantor swasta, toko komputer, perumahan-perumahan elit (yang mungkin penghuninya udah pada punya komputer, hehehe), dll. Kalkulasi peluangnya. OK?

If you are interested, you can drop an email at : simpl3nick@yahoo.com or via mobile at 0819 3119 8080 (XL Bebas nih). SMS is acceptable :D

Semoga bermanfaat, sorry banyak kalau ada yang tidak berkenan! Keep spirit PARANOID, FRENS! :)

Saturday, December 24, 2005

Analisis Pasar Kerja

Ini cuma tugas kuliah, tapi cukup lumayan untuk sebuah ide usaha. Terutama buat lulusan Pendidikan Luar Sekolah. Bisa juga buat peminat penyelenggaraan kursus yang memanfaatkan kesenjangan antara kebutuhan perusahaan dan pencari kerja.

Analisis Pasar Kerja
TUGAS MATA KULIAH DIMENSI EKONOMI
(Analisis Pasar Kerja)

Nama Mahasiswa : Abdillah
No. Registrasi : 1515010943
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Jakarta.

Analisis Lowongan Kerja

1. DIBTHKAN 30 ORG U/ Posisi Medical Repre-sentative SMU IPA/ SMF D3/S1 Kimia Max 25 Th. Sim C, Kend. Sndri, Pglmn MR Diutmkan Bersedia di Ditmptkan Di Sel Ind. Dtg. Lsg. Ke Jl. Gajah Mada No. 94 Lt. 2 Jakbar Bpk. Gloriel.

Lowongan sebenarnya untuk posisi: Marketing
Jabatan sebenarnya: Salesman

Sumber Iklan: Harian Poskota 21 Nopember 2005 Halaman 5 Kolom 2 Baris 2. (IKLAN BARIS)

2. DICARI Admintrasi minimal SMEA pengalaman + 1 tahun. Lamaran langsung ke Jl. Jelambar Raya 31 B. tlp 632-XXXX

Lowongan sebenarnya untuk posisi: Marketing
Jabatan sebenarnya: Salesman

Sumber Iklan: Poskota 21 Nopember 2005 Halaman 5 Kolom 3 Baris 8. (IKLAN BARIS)

3. LOWONGAN SALES CANVAS
• Laki-laki maks 27 tahun
• Pendidikan SLTA
• Tempat tinggal JABOTABEK
• Sanggup bekerja keras
Penerimaan calon Sales Canvas tanggal 22 Nopember 2006 Pukul 08:00 wib s/d 17:00 wib. Lamaran diantar langsung ke Wisma Bisnis Indonesia lt. 5 dengan Sdr. Anna – Customer Service
Wisma Binis Indonesia
Jln. K.H. Mas Mansyur No. 12 A Karet Tengsing Jakarta Pusat (+ 1 km dari Wisma Darmala Sakti)

Lowongan sebenarnya untuk posisi: Sales Canvas
Jabatan sebenarnya: Salesman/Marketing

Sumber Iklan: Harian Poskota 21 Nopember 2005 Halaman 3 Kolom 1 PALING BAWAH. (IKLAN BOX)

4. Recruitment Officer (REO)
• Bertanggung jawab atas seleksi karyawan baru
• S1 (lebih disukai Psikologi/Profesi), max.30 tahun,
• Pengalaman min. 2 tahun di bidang rekruitmen.

Lowongan sebenarnya untuk posisi: Recruitment Officer (REO)
Jabatan sebenarnya: HRD

Sumber Iklan: http://www.gpsjakarta.com LOWONGAN TV7

5. Employee Development Officer (EDO)
• Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan SDM
• S1, max.35 tahun, pengalaman min. 2 tahun di HRD

Lowongan sebenarnya untuk posisi: Employee Development Officer (EDO)
Jabatan sebenarnya: HRD

Sumber Iklan: http://www.gpsjakarta.com LOWONGAN TV7


Asumsi-asumsi hasil pengamatan:
1. Pada poin 1 dan 2 perusahaan pencari kerja, merupakan perusahan kecil dengan modal dibawah Rp. 600.000.000,-. Hal ini terlihat ke tidak bonafidan perusahaan itu dari sarana iklan yang dipilih, yakni Iklan Baris yang murah.
Perusahaan sangat berpengalaman tentang sulitnya mencari tenaga kerja yang siap pakai, khususnya untuk lowongan yang dibutuhkan yakni: pekerjaan sales dengan jabatan salesman. Oleh karenanya, perusahaan itu mensiasati “bunyi” iklan untuk menarik minat pencari kerja dengan cara seperti diatas (Posisi Medical Repre-sentative dan Administrasi) padahal yang dibutuhkan sebenarnya untuk posisi Sales atau Marketing.
Biasanya pencari kerja unskill yang hanya lulus SMA kebawah, akan mencoba-coba melamar.

Dengan harapan diterima bekerja seperti bunyi iklan tersebut. Tetapi banyak yang kecewa setelah mereka melihat kenyataannya. Akan tetapim, sebagian dari para pencari kerja tersebut, biasa ada yang mencoba menekuninya, walau pada akhirnya meninggalkan juga.
Keadaan ini biasanya juga dimanfaatkan oleh pengusaha, dimana dari sebagian yang mencoba menekuninya tersebut pasti ada yang berhasil menjual produknya. Pertanyaannya, apa pekerja atau pengusaha rugi?. Yang rugi sebenarnya pekerja, karena meski ia telah berhasil memasarkan produk, tetapi karena tidak sampai target penjualan persales, maka perusahaan tidak membayar apa-apa. Kalau pun ada penggantian transpor, pasti tidak cukup mengganti semua kerugiannya, termasuk biaya-biaya waktu menyiapkan perlengkapan administrasi saat mengajukan lamaran.

2. Sedangkan untuk poin 3 diatas, tipikal perusahaannya nampak cukup bonafid. Dimana selain ia menggunakan sarana iklan box di media yang sama dengan poin 1 dan 2, dari alamat kantornya, kita dapat mengetahui bahwa lokasi tersebut memang merupakan areal bisnis atau perkantoran. Bahasa yang digunakan juga jelas, bahwa perusahaan tersebut membutuhkan sales canvas. Perusahaan ini nampak sekali tidak mensiasati/penipu pencari kerja.

3. Pada poin 4 dan 5, penulis mengambil dari internet http://www.gpsjakarta.com sebuah situs yang menayangkan info lowongan kerja. Dalam situs tersebut, banyak di jumpai lowongan kerja yang di Depatemen (CPNS), BUMN dan Perusahaan bonafid.

Jika kita amati kalimat di poin 4 dan 5 tersebut, sebenarnya posisi tersebut cocok untuk PLS yakni Human Resources Departemen (HRD) /Personalia, tapi karena mereka tidak mengenal adanya PLS, maka perusahaan tersebut hanya mencantumkan pendidikan yang dibutuhkan adalah lulusan S1. Untuk poin 4 memang cocok untuk pekerja berpendidikan S1 Psikologi, tetapi poin 5 sebenarnya lebih cocok untuk lulusan PLS, karena posisi yang dibutuhkan ialah pengelolaan dan pengembangan SDM. Namun karena ketidak tahuan perusahaan tersebut terhadap PLS, ia tidak mencantumkan membutuhkan tenaga lulusan PLS. Padahal, jika tenaga PLS yang dipakai oleh perusahaan tersebut, maka perusahaan itupasti diuntungkan.
Pertanyaannya, mengapa ada perusahaan besar seperti TV 7 tidak mengetahui keberadaan PLS?. Mungkin ini kesalahan mahasiswa dan praktisi PLS yang tidak berusaha mensosialisasikan keberadaan PLS, tetapi menurut penulis, yang bersalah adalah perguruan tinggi penyelenggara PLS itu sendiri. Karena, mengapa menyelenggarakan program PLS kalau tidak ada upaya mensosialisasikannya?. Sehingga para lulusannya tidak dikenal apalagi dipercaya akan mampu menyelenggarakan kegiatan PLS dalam perusahaan-perusahaan atau industri-industri besar. Jika dibandingkan dengan FISIP Universitas Indonesia Jurusan Kesejahteraan Sosial-nya sejak tahun 2000 telah memikirkan pengadaan Pekerja Sosial yang mampu memasuki area kerja di industri. Misalnya sebagai Konsultan Kesejahteraan Sosial di industri manufactur yang padat karya. Bagaimana dengan Universitas Negeri Jakarta?.

Dinamika Pasar Kerja
Untuk dinamika pasar kerja, penulis tidak secara khusus melakukan analisis, tetapi di internet, dijumpai situs yang bagus untuk dapat kita belajari. Dibawah ini adalah isi situs yang menbicarakan dinamika pasar kerja. Sebuah artikel yang menarik.

Kutipan dari Internet http://www.e-psikologi.com/pengembangan/profss.htm
diakses pada tanggal 20 Desember 2005 Jam 02:30
Dinamika Pasar Kerja
Sama seperti industri lainnya, industri tenaga kerja diatur oleh siklus ekonomi, misalnya fluktuasi permintaan akan keahlian tertentu dan unsur psikologis dimana bidang pekerjaan tertentu dinilai sedang ‘hot / in’.

Contoh nyata yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 1990an adalah banyak permintaan tenaga kerja di bidang perbankan. Pada saat itu para banker dibayar sangat mahal, sehingga para pencari kerja yang memiliki latarbelakang perbankan dengan mudah memperoleh pekerjaan dan tidak jarang dalam waktu singkat sudah memegang jabatan penting di sebuah bank tertentu. Namun apa yang diterjadi diakhir tahun 1990an sungguh menyedihkan; beberapa bank terpaksa dilikuidasi dan banyak banker yang memegang jabatan puncak terpaksa menganggur.

Contoh lainnya yang masih segar dalam ingatan kita adalah bidang IT. Tahun 1999 - 2000 siapa saja yang berpengalaman singkat dalam bidang IT – di perusahaan dot-com yang kecil dan tidak dikenal sekalipun – dapat pindah ke perusahaan berbasis internet lainnya dengan sangat mudah. Mereka yang berbakat melakukan interview dengan perusahaan kompetitor karena sadar akan bisa mendapatkan gaji dan kompensasi yang lebih tinggi ditambah dengan bonus lainnya. Pada awal tahun 2001 ternyata masa keemasan perusahaan dot.com mulai pudar dengan ditandai banyaknya perusahaan tersebut yang bangkrut atau melakukan perampingan.
Apakah kedua bidang / profesi tersebut di atas akan berjaya kembali ditahun 2002 mendatang atau muncul trend baru yang menciptakan bidang profesi tertentu, kita belum tahu secara pasti. Semuanya kembali pada situasi ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia.

Relativitas Nilai Profesional
Nilai profesional seringkali bersifat relatif sehingga menyebabkan profesi anda begitu bernilai di satu perusahaan namun kurang dihargai di perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut:

• Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang sudah mapan memiliki analis untuk kompensasi dan tunjangan lainnya dalam rangka menentukan trend nilai profesi yang terbaru. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan para profesional yang sangat qualified. Namun demikian sebenarnya lebih banyak perusahaan yang menentukan nilai profesional berdasarkan pertimbangan subyektif.

• Penawaran anda tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Atau anda kuat dalam bidang tertentu tetapi sangat lemah dalam bidang lain.

• Jika karir anda datar saja bahkan mandek selama beberapa tahun terakhir ini, jangan harap perusahaan akan tertarik memanggil anda untuk diinterview.

• Perusahaan bersedia membayar lebih besar jika anda memiliki catatan kesuksesan dalam bidang-bidang yang penting. Ini berarti lama bekerja bukanlah indikasi prestasi anda.

• Perusahaan tentu mengevaluasi semua yang disajikan masing-masing kandidat dalam proses rekrutmen dan seleksi. Mungkin saja mereka berpendapat bahwa:

 Mempekerjakan orang yang kurang pengalaman tapi dapat dilatih dan dikembangkan akan lebih menguntungkan, atau

Orang yang berpengalaman tentu dapat mengerjakan lebih banyak pekerjaan dan memberikan hasil (return on investment) yang jauh lebih baik dan lebih cepat.
Tingkat Persaingan

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat persaingan suatu bidang pekerjaan adalah menjalin kerjasama dengan head hunter atau biro konsultansi yang melakukan rekrutmen dan seleksi yang tentu saja mempunyai data trend nilai profesional yang obyektif. Jika head hunter tersebut menilai kualifikasi anda sangat baik, mereka tidak akan ragu memberitahu anda.

Cara lainnya adalah dengan menganalisa iklan lowongan kerja di media cetak dan online yang terkemuka. Yang harus diperhatikan adalah hal-hal berikut ini:

• Besarnya permintaan akan bidang keahlian anda

• Lamanya lowongan kerja tersebut diiklankan

• Rentang kompensasi awal untuk pekerjaan tersebut

Kualifikasi yang diminta untuk mengukur sejauh mana anda akan diperhitungkan sebagai kandidat yang cemerlang.(ls)

Mencermati isi situs tersebut diatas, pada intinya, sebuah perusahaan besar yang menyediakan gaji besar, sudah barang tentu memerlukan pekerja yang kualified (sesuai bidang yang dibutuhkan), loyal terhadap perusahaan, berdedikasi tinggi, dan profesional dalam bekerja, serta (yang terpenting) membuat perusahaan untung. Untuk mendapatkan orang yang tepat, perusahaan selalu dan akan selalu membuat rumusan tentang kualifikasi dan kompetensi sesuai kebutuhan yang ada. Oleh karenanya, para perkerja seharusnya menyadari hal tersebut. Jika pencari kerja yakin akan dirinya bahwa ia memiliki kemampuan tersebut diatas dan mampu membuat untung perusahaan, maka tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Bagi perusahaan tertentu, kualifikasi khusus ada yang tidak dibutuhkan, perusahaan seperti ini hanya membutuhkan kualifikasi umum dari pencari kerja. Karena perusahaan tersebut akan melatih sendiri calon pekerjanya. Perusahaan seperti ini, contohnya: Pos dan Giro.

Pencari kerja ternyata memiliki kecenderungan pada trend. Jika kita mencermati fenomena yang ada saat ini dimana di semakin meningkatnya Anggaran Pendidikan Nasional yang akan mencapai 20% dari APBN (Insya Allah 2006) dan dii Undangkannya UU Guru dan Dosen, maka dapat diperkirakan, profesi Guru dan Dosen akan menjadi trend dalam beberapa tahun kedepan.

Kontribusi Aksi PLS
Adanya kesenjangan antara lowongan yang tersedia dengan kompetensi dan kualifikasi pencari kerja serta tingginya tingkat persaingan kerja, sebenarnya merupakan lahan tersendiri untuk para lulusan PLS. (Dari pengalaman penulis misalnya terhadap warga dampingan yang memasuki pasaran kerja. Ternyata para pencari kerja, dalam membuat surat lamaran pekerjaan pun sudah nampak bahwa kebanyakan mereka memiliki masalah, dimana bila diamati surat lamaran kerjanya nampak, antara lain:

1) Tidak memiliki keyakinan diri akan kemampuannya;

2) Menampakan sebagai seorang yang meminta “dibelas kasihani” oleh perusahaan untuk dapat diterima bekerja dan bukan menawarkan kemampuannya;

3) Koneksitas phobia (ada orang “dalam” atau sogokan) terhadap lowongan pekerjaan.
Sehingga, secara psikologis, pencari kerja tersebut sudah “terbebani” mentalnya sendiri. Jika seperti ini, bagaimana perusahaan yang membutuhkan pekerja akan tertarik dan percaya mempekerjakan pencari kerja tersebu)t.

Peluang buat lulusan PLS adalah: bagaimana menciptakan hubungan yang memungkinkan terjalin antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan lapangan pekerjaan.Hal-hal yang dapat dilakukan, antara lain:

1) Membangun kerjasama dengan perusahaan-perusahaan tentang pengadaan sumberdaya manusia untuk mengisi lowongan yang ada atau yang akan ada (beberapa tahun kedepan). Disini PLS dapat menyiapkan ketrampilan khusus sesuai dengan lowongan yang ada dan yang akan ada;

2) Kalau poin 1 sudah dicapai, maka para lulusan PLS dapat menyelenggara kan pelatihan khusus bagi calon tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar atau perusahaan-perusahaan tersebut;

3) Keuntungan yang akan diperoleh, antara lain:
• Perusahaan mendapatkan pekerja yang siap pakai dan mengurangi biaya untuk penyiapan pekerja;
• Pencari kerja memiliki ketrampilan yang sesuai kebutuhan pasar dan memiliki daya saing tinggi, sehingga akan menjamin mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya;
• Lulusan PLS dapat menarik pembayaran dari percari kerja atau juga mungkin dari perusahaan yang membutuhkan pekerja tersebut

Contoh peluang yang dapat dijadikan sebagai kontribusi aksi PLS:
Banyak perusahaan kecil dan besar membutuhkan tenaga marketing. Sedang kebanyakan pencari kerja tidak ingin bekerja di bagian marketing. (Padahal kebanyakan orang sukses secara sosial ekonomi justru terbanyak dari orang-orang marketing. Mengenai ini bisa dibaca dari buku-buku “orang-orang sukses”. Bukankah mendapatkan pekerjaan pada hakikatnya ingin sukses dibidang sosial ekonomi?!).
Lulusan PLS yang menyadari hal ini, bisa membuat atau menyelenggarakan kegiatan “latihan tenaga khusus marketing”. Persoalannya, adakah pencari kerja yang berminat?. Disinilah sebenarnya bagaimana lulusan PLS berkreatif untuk dapat mensosialisasikan idenya secara persuasif, kemudian bagaimana melakukan public awareness akan ide tersebut, hingga pencari kerja mampu mengadopsi ide tersebut dan bersedia mengikuti pelatihan tenaga marketing yang peluang kerjanya sangat terbuka luas tersebut. (ABD)

Thursday, November 10, 2005

Berwirausaha dengan E-Commerce

Bayangkan jika anda mempunyai sebuah Toko yang buka 24 jam dan pembeli yang berdatangan dari daerah anda dan luar kota. Untuk memiliki sebuah Toko seperti itu tentu saja memerlukan biaya operasional yang besar seperti pegawai yang harus bekerja bergantian selama 24 jam dan belum lagi biaya listrik, dll.

Bayangkan jika anda dapat mempunyai Toko seperti itu dengan biaya operasional yang minim atau bahkan nol. Apakah mungkin? Mungkin saja dengan adanya dunia Internet. Karena Internet tidak pernah tidur seperti lampu merah di jalanan, semua lalu lintas data berjalan selama 24 jam. Membangun sebuah Toko di Internet dikenal dengan istilah E-Commerce atau di Indonesia dikenal dengan istilah Toko Online.

Mengapa jumlah Toko Online masih dalam hitungan jari? Hanya Bhinneka.com, GlodokShop.com yang kita pernah dengar. Apakah orang Indonesia masih terlalu Gaptek untuk berbelanja di Internet? Apakah terlalu banyak hacker yang berusaha men-carding Credit Card sehingga E-Commerce belum begitu dipercaya orang? Sebenarya itu merupakan tanggapan yang salah. Pertama, kalau anda ingin tahu pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 13 juta orang (sumber dari berbagai ISP), itu bukan jumlah yang sedikit. Kedua, banyak dari web designer di Indonesia dapat menghasilkan design design yang sangat menarik jika dibandingkan dengan web designer dari luar negeri seperti babastudio.com, RBKITSolutions.com, tulakom.com, menaravisi.net, dll. Jadi tidak bisa dibilang bangsa Indonesia masih Gaptek. Ketiga, sekarang transaksi pembayaran Online tidak lagi menggunakan Credit card tetapi melalui Transfer antar Bank. Sangat aman dan murah. Siapa yang bisa meng-hack sebuah mesin ATM dari Internet, tidak ada bukan. Dan biaya transfer tersebut? Nol besar. Bandingkan dengan Credit Card yang sering dibarengi dengan biaya plus 3% dari harga barang.

Jadi tunggu apa lagi? Jadilah raja Internet dengan mulai berwirausaha dengan memiliki Toko Online milik anda sendiri.

Web Developer untuk pembuatan Toko Online di tanah air.
1. www.sentralweb.com
2. www.rbkitsolutions.com
3. www.menaravisi.net

P.S. jangan percaya dengan Web designer yang menggunakan Web Template, karena template adalah hasil karya orang lain yang memang dijual untuk para web designer yang malas dan tidak kreatif. Sebuah website yang menggunakan template akan dianggap tidak bonafide karena biaya pembuatan yang murah.

Wednesday, November 09, 2005

Direct Selling : memotong rantai distribusi !

Ada sebuh berita menarik di koran lokal Jogja hari ini, 9 November 2005. Di sana diceritakan kisah unik dan menarik dari Kulonprogo. Seorang tukang batu yang kini mengisi hari kosongnya dengan menemukan ide unik, menjual lombok (cabai) dikemas dalam plastik, dijajakan kepada para pemudik yang kebetulan lewat, layaknya para pedagang asongan. Bukan minuman kemasan atau jajanan atau merdunya suara nyanyian jalanan yang ia tawarkan, tetapi sebungkus plastik berisi 1/2 kg lombok! :) Kreatif, pak Kadi!
Gagasannya sederhana, harga lombok di pasar Jakarta mencapai Rp 35 rb an per kg. Sementara di tingkat petani di Kulonprogo, harganya cuma Rp 7000 per kg. Dengan mengemasnya menjadi 1/2 kg per bungkus, pak Kadi berani menjual seharga cuma Rp 7000 per bungkus. Jauh jauh lebih murah daripada harga di Jakarta. Makanya dagangan pak Kadi laku keras dibeli ibu-ibu yang kebetulan mudik ke Jawa dan ingin kembali ke Jakarta. Dalam waktu 2 jam saja, pak Kadi mampu menjual 10 KG lombok!
Inilah yang dinamakan Direct Selling, menjual langsung ke pembeli. Dengan cara ini, rantai distribusi yang panjang bisa dipotong, seperti yang lazim terjadi misal untuk sekilo lombok/cabai bila hingga sampai di supermarket. (Tetapi memang ndak semua jenis barang sih, bisa dipasarkan dengan model begini)
Tetapi ide dari kisah pak Kadi, mungkin bisa kita jadikan wawasan unik dan sehat bagi pemikiran kita di dunia wirausaha. Ya nggak? :) Siapa tahu berikutnya muncul bu Inah penjual asongan bawang merah di Tegal, pak Hendro pedagang Apel segar di Malang, bang Asmat jual krupuk Palembang di Bekasi, dan lain-lainnya (hehehe).
Selamat bekerja pak Sukadi!

Monday, October 24, 2005

Only the Paranoid Survive!

Kutipan kata-kata Andrew S Grove di atas dapat kita jumpai di sebuah toko komputer, online di internet: Bhinneka.Com. Di sini penulis bukan ingin menyatakan setuju/ketidaksetujuan gagasan itu. Karena faktanya dalam kehidupan banyak juga yang tidak paranoid tetapi tetap survive. Tetapi sebagai kata-kata penyemangat, pendorong, pelecut untuk terus maju ... mungkin OK juga :)
Sebenarnya yang ingin penulis ungkapkan adalah, bagi rekan-rekan muda, calon wirausahawan, bussnisman ... "ayoooo semangat!" Sudah banyak kan buku dibaca, blog demi blog dilihat, pelajaran sekolah, materi kuliah, tugas2 akademik, dll dijalani. ayo berbagi ide dengan semuanya. Tuangkan isi ide-ide paranoid, cemerlang, brilian, norak, fresh, "agak gila", "unik", "murah meriah", "aneh" tentang wirausaha anda, di blog ini. Gunakan login user=planetkita, password=12345678.
Keluar dari rasa minder, malu, sungkan, risih untuk menulis! :)
Only the PARANOID survive! (Pemuda Anak muda RemajA yang berani Nulis Oke dI Dunia Wirausaha) hehehe :D Share Your Ideas, Coy!

Tuesday, October 18, 2005

Internet Marketer Pemula :)

Kamu suka sekali ngenet? browsing, chatting, email, ikut banyak milis?. Sekarang kan lagi trend tuh, profesi Internet Marketer, kayak yang sudah ngetop gadis dari Bandung si Ahira (bener gak namanya ya, hehehe, sorry kalau salah). Nah coba ide sederhana ini, sebagai penjual pemula via internet. Caranya : cari tahu teman, tetangga, kenalan, atau via koran lokal juga boleh, mereka yang mau jual mobil, atau motor, atau rumah, atau home theater, stereo set, dll, dll. Nah, kontak ke mereka, tawarkan kalau Anda mau membantu memasarkan intensif via internet dalam jangka waktu sekian lama (misal 2 minggu, 1 bln, 3 bln, 6 bln, dsb - sesuaikan saja dengan objek yang dijual). Nah, janjian juga soal perhitungan komisi nya buat Anda dari si pemilik iklan bila nanti berhasil terjadi transaksi dalam kurun waktu tersebut. Model ini cuma sangat memerlukan rasa kepercayaan dan kebaikan diantara kedua belah pihak. Jangan sampai si pemilik kabur setelah berhasil terjadi transaksi, padahal Anda keluar biaya tidak sedikit untuk membantu promosi via internet.
Bila dirasa cukup prospek, siapkan data-data objek iklan yang mau dipasarkan cukup lengkap (spesifikasi, foto-foto, dll). Gunakan media promosi via internet seperti ini: via chatting, person to person, jgn promosi via Room/channel ... bisa "disturbing" byk orang, via email, person to person, via milis, via situs-situs iklan gratisan, via iklan SMS seperti di Astaga.Com atau Detik.Com -- keluar biaya untuk SMS nya :)
Bagus lagi Anda siapkan juga data visual/foto-foto nya, karena iklan dengan foto punya efek "mempengaruhi" publik lebih dibanding hanya sekedar iklan tekstual. Kalau tidak punya server hosting sendiri, coba upload gambar iklan di geocities, atau di Frindster, di album foto Yahoo - hahaha. Gratis!
Jadi anda dapat melakukan internet marketing seperti ini (hanya contoh saja) : "Dijual mobil sedan Toyota Crown, tahun 2000, mesin dan bodi mulus, tangan pertama. Harga Rp 180 juta. Kontak : 021-33355566 (pemilik). Untuk lihat foto mobil, di http://www.geocities.com/siunyil/toyota2000.jpg". Lakukan secara intensif via internet dengan trik seperti sudah disebut di atas.
Tertarik? Do it now! :p

Thursday, September 29, 2005

Jasa kurir dalam kota

Kalau ide ini -sekira dianggap- agak "not to close" to the reality, sorry. Tapi namanya juga gagasan di kepala, ndak ada salahnya kan kalau tetap dituangkan :)
Misal kita jumpai kasus seperti ini: seseorang habis bepergian, membawa oleh-oleh dan ingin mengirim sebagian ke saudara/kerabat sekota, sementara kendaraan agak sulit, jadwal ngantor tetap harus dipatuhi. apa solusinya? kasus lain: seorang pelaku bisnis makanan kecil terbiasa menyuplai ke warung-warung/kios dekat maupun jauh. suatu ketika terkendala dengan masalah transportasi pengiriman. apa solusinya? seseorang ingin mengantar suatu barang, atau makanan, atau apalah, kepada orang lain yang masih sekota, tapi kalau diantar sendiri jalan kaki 2 jam (hahaha), kendaraan sendiri ndak punya, kendaraan tetangga sedang dipakai, yang ada cuman telepon dan HP. pakai taksi mahal, pangkalan ojek terlalu jauh, apa solusinya? seorang mahasiswa ingin meminjam modul/catatan/laporan/tugas rekan lain yang lokasinya lumayan berjauhan meski masih sekota, sementara dia sendiri dan si empunya modul/dll masih disibukkan urusan tugas kuliah lain, apa solusinya? How bout this idea: JASA KURIR DALAM KOTA :)
Kayaknya bagusnya usaha ini dilakukan secara network, beberapa rekan pemilik kendaraan motor untuk operasional, bergabung bersama (misal: 5 buah motor, 1 mobil pick up). Ada beberapa nomor kontak dengan customer yang disiapkan (telp, hp, email). Bila usaha makin besar, bisa menambah armada transportasi. Masalah pembagian keuntungan, dibicarakan di awal ketika membentuk kerjasama usaha, proporsional. Lakukan promosi secara efektif dan aktif. Cuma harus hati-hati juga, selektif dalam operasionalisasinya, agar tidak dimanfaatkan untuk kejahatan orang lain, misal mengantar minuman keras, taruhan judi, narkoba, dll.
Bagaimana? This idea is coming from kid's comic, the Transporter movies and private life experience. :)

Thursday, September 01, 2005

Membuat Situs Portal Informasi

Internet telah menjadi media paling massive, mampu menghubungkan jutaan orang di berbagai belahan dunia, menyediakan miliaran informasi dan pengetahuan, menjadi sarana bisnis yang sangat efektif. Salah satu yang bisa kita amati adalah keberadaan situs portal/direktori yang menyediakan berbagai informasi. Sekarang bagaimana kita mencoba mengambil "sedikit" peluang darinya? Coba kita perhatikan dalam sebuah kota (manapun, terutama kota besar) akan kita jumpai banyak sekali unit bisnis/usaha. Misal bengkel motor, penjual kue/penganan, counter butik-fashion, jasa design/bangun rumah, dll. Nah kita bisa manfaatkan itu dengan membuat sebuah website portal atau direktori yang menyajikan informasi dengan topik khusus. Misal seperti ini: http://www.info-rumah.com/ yang menyajikan informasi perumahan.
Kita bisa coba terapkan untuk informasi tentang apa yang sudah saya sebutkan sebelumnya, misal infobengkelmotor.com Coba mulai dengan sebuah kota, dengan menyajikan informasi yang lengkap jenis/tarif/lokasi/no kontak bengkel-bengkel yang ada di kota tsb. Berikutnya, keuntungan akan kita coba raih dengan menarik fee atau biaya pemasangan iklan (baik iklan gambar maupun teks) dari tempat usaha yang kita tawarkan untuk dimuat di website. Ini memang mirip seperti YellowPages di web, tapi dengan kelebihan menyajikan data lebih lengkap daripada sekedar alamat dan nomor telepon.
Hal ini bisa diterapkan untuk jenis berbagai usaha yang dilihat cukup banyak bertebaran di sebuah kota (coba dengan melakukan survey sambil jalan2 keliling kota). Lihat potensi apa yang bisa kita gali.
Selamat mencoba.

TIPS:
- Website buatlah agar cukup menarik pengunjung
- Promosikan website via iklan-iklan gratis di internet, agar makin dikenal banyak orang.
- Buat penawaran harga iklan yang dapat menarik minat pemasang

Saturday, August 20, 2005

Pusat Info Kost dan Kontrakan

Beberapa waktu lalu penulis tanpa sengaja menjumpai jenis usaha ini sewaktu jalan-jalan di kota Jogja. Idenya unik, (sepertinya) tidak membutuhkan modal besar, asal lokasi usaha cukup bagus, dekat dengan kampus yang memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak (biasanya didominasi oleh kampus-kampus berstatus negeri jaman dulu). Modal usaha "Info Kost dan Kontrakan" adalah tempat usaha (bisa menyewa tempat fotocopy) karena hanya butuh ruang kecil (sekitar 1x2 meter), buku catatan besar sebagai penyimpan data-data kost dan kontrakan, peta-peta, dan perlengkapan administrasi.
Operasionalnya cukup mudah: peminat info kost & kontrakan (biasanya dari kalangan mahasiswa baru, pasangan keluarga muda, atau yang sedang membutuhkan tempat tinggal)mendatangi ke tempat usaha, mereka dipersilahkan mencatat 10-15 data (valid) yang tersedia, kemudian dikenakan biaya administrasi Rp 15.000 (untuk info kost) dan Rp 20.000 (untuk info kontrakan). Bila data-data diantarkan ke lokasi peminat, dikenaan biaya tambahan sebesar Rp 25.000. Di sini pemilik usaha memberikan jaminan/garansi atas keabsahan (validnya) data kost/kontrakan yang diberikan, bila tidak, maka biaya administrasi yang telah diambil dari client dapat dikembalikan.
Lalu bagaimana cara mengoleksi data rumah kost dan kontrakan, sekaligus menjaring konsumen yang membutuhkan? Kekuatan utama ada pada media promosi (lewat koran lokal, radio, brosur cetak, poster, dsb yang mudah diakses oleh publik), dan lokasi usaha yang strategis. Biasanya pemilik kost/kontrakan akan senang bila mereka dapat menitipkan data rumah mereka yang sedang mencari calon penghuni, secara gratis.
Pemilik usaha sebaiknya senantiasa mengupdate/memperbaharui info data kost/kontrakan secara periodik, mengecek keabsahan data, data yang sudah laku/terjual, rumah yang sedang penuh/masih tersedia bagi penghuni baru, dsb, agar tetap dapat memuaskan pembeli informasi tersebut. Bagaimana .... cukup menarik kah? :)

Friday, August 12, 2005

Buat Nabila: Rental atau Warnet ?

Respon buat sahabat Nabila. Usaha apa yang hendak dimulai: rental komputer, warnet, atau rental dan warnet? Antara ketiga tipe usaha tersebut memungkinkan untuk dijalankan, karena ada beberapa persamaan yang mendasar seperti komponen utama dalam bisnis adalah adanya perangkat komputer dalam jumlah cukup banyak. Untuk kesempatan kali ini, kita coba dulu memberikan sedikit ulasan tentang usaha Rental Komputer dulu. Usaha ini lebih mudah dibanding warnet, modal tidak terlalu besar, dan operasional juga tidak rumit. Pertama yang harus dipikirkan adalah "target konsumen" yang hendak kita tuju: komunitas masyarakat umum, komunitas pelajar, kantor, dll. Ini berkaitan dengan pemilihan lokasi usaha kita yang harus strategis, mudah dijangkau konsumen.
Kita bisa mulai dengan 3 - 4 unit komputer, tipe second built-up juga masih bagus (misal dari merk Dell, IBM, Fujitsu atau HP). Untuk informasi harga PC/komputernya coba lihat-lihat situs berikut : www.queen-tech.com; www.fastncheap.com; www.xharco.com; www.kotakom.com (tapi kebanyakan harga berlaku untuk kota Jakarta atau Surabaya). Kebutuhan lain: kabel jaringan untuk network, hub 8 port, printer inkjet, kertas A4, disket blank, meja kursi, papan plang nama/neon box.
Dengan modal 8-10 juta kita bisa mulai membuka usaha rental komputer (dengan catatan tempat usaha adalah milik sendiri, bukan menyewa). Spesifikasi komputer yang digunakan : Pentium III, RAM 128, HD 6 s/d 10 GB, NIC, SC, monitor 15" digital, mouse, keyboard standard. Harga printer tinta : sekitar 400-500 ribu (kondisi baru),atau 250-350 ribu (kondisi second). Konfigurasi komputer disetting sebagai LAN (Local Area Network), ini akan memudahkan untuk manajemen, penambahan perangkat, atau proses printing.
Dari pengalaman, usaha jenis ini margin (keuntungan) terbesar diperoleh dari cetak/print dokumen, karena nilai nominal tarif untuk rental biasanya kecil (range sekitar Rp 1000 /jam). Untuk memperbesar margin, coba ditambah jenis layanan dengan pengetikan dokumen, jasa penerjemahan bahasa asing, jasa scan foto/dokumen (perangkat scanner sekitar 500-750 ribu). Itu dulu ulasannya, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
*Kalau perlu konsultasi untuk kebutuhan teknologi informasi (networking, perangkat keras, dll) bisa coba kontak nomor berikut : (0815 772 8025 - Jogja) atau (0819 3119 8080 - Semarang) atau (0813 20221428 - Jakarta).

Tuesday, August 09, 2005

Sekedar info (tambahan)

Kalau rekan-rekan sudah memiliki usaha/bisnis sendiri (apapun, yang halal), dan telah berjalan, tidak ada salahnya kalau mencoba mempromosikannya lewat situs-situs iklan di internet. Ada beberapa tempat iklan yang gratisan, tidak perlu membayar (meski yang jenis model dengan membayar pun juga ada) seperti : www.iklanbaris.com; www.iklanbaru.com; www.rumahiklan.com; www.iloveblue.com; www.gudeg.net; www.bekas.com. Berikan deskripsi detil usaha Anda dengan kata-kata yang menarik perhatian orang untuk menghubungi atau mengunjungi situs web usaha Anda (bila memang memilikinya).
Kalau usaha Anda melibatkan jasa pengiriman barang antar daerah/wilayah, coba lihat situs berikut untuk mempertimbangkan biaya jasa ekspedisinya http://www.tikijne.co.id.
Semoga bermanfaat. :)

Monday, August 08, 2005

Bisnis isi pulsa/voucher elektronik

Penulis menemukan situs usaha ini hari ini. Bisnis yang ditawarkan adalah pengisian pulsa elektronik/voucher untuk handphone. Silahkan kalau diantara rekan-rekan memang ada yang berminat, pelajari dulu sistemnya, prospeknya, keuntungannya, dan lain-lain. Kata si empunya situs, usaha ini bisa dimulai dengan modal yang kecil sekalipun. Alamat situs yang penulis maksud : http://www.esewarna.com

Wednesday, June 29, 2005

Berusaha tanpa modal (besar)

Problem yang sering terpikirkan dalam merintis suatu usaha (apapun) adalah modal. Benar, tetapi bukan berarti ini masalah utama satu-satunya. Karena ada juga orang punya modal tapi ndak tahu mau berbuat apa dengan modal itu. Di sini yang baik untuk digali dan dikembangkan adalah kreatifitas, ide, gagasan, wawasan. Bila modal menjadi kendala, maka alternatif pilihan lain adalah mengandalkan ketrampilan/pengetahuan/sarana-prasarana yang ada. Sekedar sebagai alternatif :
(1) kalau punya skill/ketrampilan di dunia per-komputer-an, buatlah kartu nama yang cukup apik (mungkin perlu dana sekitar 50-100 rb), tawarkan jasa pelatihan, instalasi, perbaikan, dll lewat kartu nama tersebut. Titipkan ke rental2 komputer, warnet, warung2 fotocopy, taruh di mushola, masjid, dsb.
(2) kalau di depan rumah ada sungai dengan air mengalir cukup deras, buatlah kolam/empang di bawah teras/di depan rumah. pada kolam, buat pintu air keluar masuk agar air sungai bisa mampir "me-refresh" air kolam setiap saat. taruh beberapa bibit ikan air tawar yg cepat berkembang: ikan mas, mujahir, nila, dsb.
(3) kalau ada kenalan/teman punya counter service computer atau HP minta ijin untuk magang tanpa harus bayar dulu. selama magang, serap ilmu/ketrampilan jasa perbaikan HP/komputer tsb, baru bila sudah bisa terjun praktek langsung menangani customer, mulai membayar cicilan biaya ganti selama "kursus non formal" di tempat tsb. :) metode ini tentu memerlukan saling kepercayaan dan kebaikan hati.
(4) terapkan cara no 3 di atas untuk tempat bengkel motor, service alat2 elektronik, service arloji, home industri kerajinan tangan, dll. sesuaikan saja kondisinya.
(5) kalau "prestasi" di sekolah dulu cukup OK, buat kartu nama (perlu modal 25-100 ribu), bikin usaha les privat untuk anak2 usia sekolah. bikin promosi via koran lokal juga bagus (biaya sekitar 40 - 80 ribu).
(6) kalau punya tanah kebun cukup luas/banyak, cari kantong2 plastik, untuk tempat pembibitan tanaman bunga atau buah-buahan. mulai belajar mengelola tanaman (pembibitan, pemeliharaan, pengembangan). berikutnya coba pasarkan ke kampung, kampung sebelah, dst. :)
(7) cari beberapa tempat rental VCD/DVD terdekat, bilang mau membantu memasarkan via delivery/diantar ke tempat pelanggan. modalnya: sepeda/sepeda motor. buat list lengkap (yang senantiasa diperbaharui) untuk koleksi VCD/DVD nya, sebar dan berikan copyan-nya kepada pelanggan, jangan lupa sisipkan nomor kontak yang mudah dihubungi (HP/telp/pager). keuntungan diambil dengan menambah selisih biaya asli dari rental bersangkutan.
(8) bikin masakan dengan resep spesial/unik yang belum banyak saingan, misal: Es Doger Bedugul, Es Teler 888, Kopi Nyes Jogja, Nanas Goreng Tugu Muda, Rujak Spesial Cihampelas, Nasi Kucing Stasiun Balapan, dll :p. coba mulai membuka kedai mini di depan rumah. modal belanja bahan, dibutuhkan sekitar 100 - 300 ribu untuk sehari. bikin spanduk promosi yang unik/kreatif, perlu biaya 75-150 ribu.
(9) Usaha (Cuci dan) Penyetrikaan Pakaian. modal kecil, cukup beberapa setrika elektrik dengan kondisi OK. bagus dicoba untuk kawasan perumahan, pemukiman padat, tempat kost/kontrakan karyawan. usulan untuk customer, pakaian (yg habis dijemur) diambil, hasil setrikaan diantar ke tempat customer. :p

Gimana .... tertarik? mau coba? silahkan saja :)