Tuesday, April 05, 2005

Dunia Software House

Di kalangan orang-orang teknologi informasi, istilah Software House sudah tidak asing lagi. Term ini merujuk kepada sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan bisa spesifik untuk client tertentu (seperti aplikasi intranet untuk sebuah company) , atau bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, apotik, rental mobil, dll) yang bisa digunakan oleh banyak client.
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam usaha bidang ini:
1] Ujung tombak untuk mendapatkan banyak client terletak pada kekuatan marketing (pemasaran).
2] Kepuasan pelanggan (client) berkaitan dengan produk dan layanan yang diberikan oleh software house. Termasuk pula di sini keaktifan pihak customer support dalam mem-follow up si client pasca penyerahan produk.
3] Developer team (tim pengembang) yang handal: yakni para programmer yang ada di balik suatu produk/aplikasi. Di tangan mereka lah, sebuah produk handal dihasilkan.

Kebutuhan perangkat dan SDM :
- lokasi/tempat sebagai camp kerja, yang membuat betah/nyaman para pegawai di dalamnya
- 3 sampai 4 unit komputer client dengan spesifikasi "powerfull" (misal Pentium 4, RAM 256, VGA 128, HD 40 GB, konfigurasi LAN), 1 unit komputer server yang stabil (misal: untuk kegiatan simulasi atau testing aplikasi), koneksi internet (untuk kondisi sekarang sangat penting memilikinya)
- program-program sumber (master installer) yang cukup lengkap untuk instalasi bila sewaktu-waktu diperlukan
- sarana komunikasi pendukung: handphone, fixedphone (telkom), pager [optional]
- sumber bacaan sebagai referensi : buku, majalah, e-book, journal, surat kabar, dll
- Team sukses, cobalah membuat konfigurasi SDM seperti ini : 1 orang project leader (sbg marketting & negosiator), 1 Networking & Web application specialist, 1 Graphic & Web designer specialist, 1 Desktop Application specialist, 1 Sales & Customer support.

Perkiraan kebutuhan dana awal untuk memulai usaha :
komputer (Rp 16 juta), komunikasi (Rp 1 juta), internet (Rp 1 juta), promosi & marketing (Rp 2 juta), biaya lain (Rp 5 juta). Total sekitar Rp 25 juta.

TIPS
Untuk mendapatkan sebuah project/order, bisa dilakukan berbagai macam cara, seperti: melalui rekan/kolega yang berpotensi bisa memberikan project, promosi lewat iklan di media cetak atau internet, hunting project di internet, metode jemput bola (langsung membuat proposal dan penawaran kepada calon client yang berpotensi membutuhkan produk/jasa IT)
Bila modal yang ada minim, tetapi kemampuan/skill IT nya mencukupi, cobalah dengan metode "kumpul bareng" sesama SDM IT membuat usaha gotong royong, masing-masing membawa "sumbangan modal" seperti komputer dan lain-lain, sedangkan output dari hasil project bisa diatur seproporsional mungkin yang menyenangkan semua pihak. :)

Sementara ini dulu ... to be continued

4 comments:

  1. Bisa gak gan kalo perorangan? Lulusan TI pasti sudah mencakup Semuanya, dari menganalisa sampai pembuatan program dan dokumentasinya.

    Like your post :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gan dari pengalaman saat memulai usaha software house, butuh tenaga superman kalo cuma perorangan :D .. Jadi jarang tidur, anak-istri ga sempet dipegang..terlalu banyak yang dikorbankan gan.

      Mending untuk awalan pake cara gotong-royong aja.

      Delete
  2. kalau projekx kecil, mgkin perorangan masih memadai. Tp klw projekx besar, bisa tepar gan :D dan itupun klw projekx 1, klw projekx banyak :D aha... smakin berkembang usaha, smakin butuh SMD jg kan? :) khususx u/ software house gini

    ReplyDelete
  3. perorangan masih bisa gan, ane juga udah buka setahun.,ya resiko pasti jarang tidur, tapi tergantung juga dari tingkat kesulitan dari program yang dibuat, easy - hard level. Emang harus kudu sabar kalo ngerjainnya. ^^v

    ReplyDelete