Jangan remehkan bisnis kuliner. Banyak orang, tokoh, pengusaha, bisa besar dan sukses bermula dari bisnis kuliner. Membaca kisah perjalanan dan pengalaman orang-orang sukses sedikit banyak bisa menginspirasi kita. Salah satunya, adalah sepenggal kisah tentang Gado-Gado Boplo berikut :)
Sehat dengan Gado
Gado-Gado Boplo pertama kali didirikan oleh Ibu Juliana Hartono pada tahun 1970. Bukan berupa toko ataupun kios ataupun restoran seperti sekarang ini. Awal mula hanyalah sebuah meja dan sebuah lemari etalase kecil di dalam gang kecil di bilangan Kebon Sirih, dimana Ibu Juliana dibesarkan dan bertempat tinggal.
Pada tahun 70-an menjual gado-gado di gang sempit, merintis dari harga Rp. 25.- dengan pembeli setia para tetangga. Hingga suatu saat ada sanak keluarga yang mengajak bergabung, untuk menjual makanan yang lain dan berjualan di garasi. Namun sang pemilik tetap berjualan gado-gado. “Gado-gado dipilih karena bahan bakunya mudah didapat dan cara membuatnya pun mudah,” tutur
Public Relation Gado-gado Boplo, Calvin Hartono. Nama Boplo diambil dari nama Apotek yang dahulu berdiri di depan Gado-Gado Boplo.
Salah satu ciri khas yang membuat gado-gado ini berbeda dengan gado-gado lainnya adalah bumbu kacang yang terbuat dari perpaduan kacang mede dengan kacang tanah. “Awalnya, seorang pelanggan ibu saya yang datang membawa kacang mede dan memintanya untuk diuleg bersama kacang tanah, lama-lama ternyata rasa yang dihasilkan sangat enak sehingga bertahan hingga sekarang,” tutur Calvin.
Meskipun sekarang telah berkembang pesat, namun keaslian Gado-Gado Boplo masih tetap terjaga dengan baik. Orisinalitas dan kualitas, dua hal itulah yang membuat Gado-Gado Boplo masih tetap bertahan dan terus digemari walaupun kini sudah banyak restoran sejenis yang mencoba mengekorinya. Tak hanya menyediakan gado-gado saja, restoran Gado-Gado Boplo juga menyajikan beragam pilihan menu khas Indonesia yang patut dicoba dengan harga yang sangat terjangkau.
Menu andalan yang disajikan yakni spesial Boplo yang terdiri dari Gado-Gado Boplo yang terbuat dari bayam rebus, tauge, kubis, tahu, kacang-kacangan, kentang, mentimun, jagung, telur rebus, disajikan dengan saus kacang, kerupuk udang, dan bawang merah goreng. Gado-gado ini dapat disantap dengan tambahan lontong. Selain itu, ada juga karedok yang terbuat dari sayuran segar seperti kol, tauge, dan kemangi dengan saus kacang khusus. Adalagi ketoprak yang terbuat dari mie beras, tahu, kentang, tauge, telur rebus, disajikan dengan saus bawang putih kacang dan kerupuk udang, bawang merah goreng.
Gado-Gado Boplo juga menyediakan rujak juhi yang terbuat dari mie telur, kentang, mentimun, disajikan dengan saus kacang dan kerupuk. Ada pilihan lain yang patut dicoba, yakni lontong sayur, asinan sayur, dan rujak buah.
Minuman yang disajikanpun beraneka seperti es cincau hijau, es campur, juga jus sanapis yaitu jus yang terbuat dari sawi, nanas, dan jeruk nipis. “Rasanya sangat menyegarkan dan mengandung gizi,” tutur Calvin.
Harga yang terjangkau dan tidak adanya tambahan pajak menjadikan Gado-Gado Boplo banyak diminati. “Dengan makan Rp 20.000,- sudah bisa kenyang. Kami tidak mau mematok harga jual yang mahal, namun kami ingin menawarkan harga murah, makan enak, dan sehat,” tutur Calvin.
Saat ini Gado-Gado Boplo sudah memiliki 9 cabang yang berada di Grand Indonesia Shopping Town, Kuningan, Kelapa Gading, Fatmawati, Panglima Polim, Menteng, GREENVIL, Food Court Mall Kelapa Gading, Serpong, dan Bintaro. K-14
dikutip dari
Kulinologi